Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Just Fun Greg dan Wanggai di Timnas KPSI!

16 September 2012   01:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:24 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK



Ngintip TC Timnas KPSI di Batu Malang

Greg dan Wanggai adalah dua pemain terakhir yang bergabung ke timnas KPSI dan menggenapi seluruh 28 pemain yang sedang menjalankan training center (TC) di Batu, Malang. Setelah di awal-awal program latihan para pemain terlihat sangat lesu darah, kini mereka sudah mulai terbiasa dengan kedaan yang mereka hadapi. Dan semangat latihan pun sudah tumbuh luar biasa!

Greg dan Wanggai mulai menjalani latihan Sabtu dengan latihan ringan. Sedangkan pemain lainnya menjalani gemblengan dari sang pelatih pujaan pengurus KPSI, Alfed Riedl.

Mengapa keadaan mental pemain yang semula down, kurang pede serta lesu darah kini berubah seratus delapan puluh derajat menjadi penuh semangat?

Itu tak lain karena mereka telah menemukan kembali kesadarannya yang sejak awal mereka pahami di posisi mana sesungguhnya keberadaannya. Kini mereka tersadarkan kembali bahwa mereka telah teken kontrak bersama klub di bawah bendera ISL-KPSI. Benar, di awal-awal training mereka sempat shock melihat ada timnas PSSI yang bisa berujicoba dengan tim mancanegara sedangkan tim mereka tak punya schedule serupa. Ada sih kabar kalau mereka bakal beruji coba dengan klub di Belgi atau Australi namun belakangan kabar itu tak terdengar lagi. Akhirnya mereka semua menyadari bahwa bermain di timnas KPSI itu tak perlu repot-repot memikirkan bakal trial dengan klub mana, bahkan proyeksi untuk kejuaraan apa juga tak perlu masuk dalam benak mereka. Jadi, buat apa memikirkannya. Itu hanya akan menjadi beban hidup belaka. Kesadaran inilah yang akhirnya membuat mereka menjalani latihan menjadi “happy”!

Tak terlihat lagi wajah lesu. Mereka semua bersemangat berlatih. Just fun. Bergembira ria. Itu saja. Mereka tahu dan cukup menyadari bahwa untuk mewakili bangsa dalam ajang Piala AFF sudah ada yang menanggulangi. Ada PSSI dengan timnasnya. So, mereka cukup bersenang-senang saja di Batu, Malang. Badan sehat dan dapur pun ngebul. Apa lagi yang harus dipikirkan?

Mengapa mereka akhirnya pasrah? Ada dua kelompok. Kelompok pertama adalah golongan pemain gaek, pemain uzur yang sesungguhnya sudah meredup perannya dalam kancah persepakbolaan, sehingga mereka harus memberikan pemain muda yang masih penuh harapan dan perlu menimba pengalaman. Dalam golongan ini antara lain Greg, Gonzales, Firman Utina, Ponaryo dll.

Kelompok kedua adalah pemain debutan yang samasekalibelum punya pengalaman. Sehingga mereka bergabung ke dalam tim KPSI hanya untuk mengejar latihan semata. Urusan bertanding dengan negara lain belum menjadi target mereka. Ini sekadar berlatih biasa dengan keuntungan mendapat uang makan dan uang saku lebih. Sebut saja Saddam Husein, Jajang Sukmara dan yang lainnya di kelompok ini.

Kedua kelompok pemain ini merasa itulah nasib mereka sekarang. Menjalani latihan sekadar sebagai hiburan yang menguntungkan. Soal Alfred, soal pengurus, apalagi soal bangsa, itu bukan urusan mereka. Urusam mereka cuma bersenang-senang. Apalagi?***

Artikel Lain:

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/12/gagahnya-andik-dengan-jersey-39-dc-united/

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/09/testcase-kpsi-di-arena-pon/

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/11/menpora-pokoknya-kalau-gol-ya-gol/

Timnas KPSI http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/02/meretas-kelahiran-timnas-kpsi/

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/09/pelajaran-dari-seorang-diego-michiels/

Korupsi http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/11/55-tahun-unpad-setelah-memperluas-teritori-negeri-sanggupkah-menghentikan-korupsi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun