Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diplomasi Bola SBY di Perth

1 Oktober 2015   11:31 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:56 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah purnatugas mencoba melakukan perannya sebagai negarawan. Contohnya berbicara mengenai sepak bola yang tengah disanksi FIFA.

Apa pembicaraan SBY mengenai sepak bola Indonesia setelah beliau tidak lagi kuat menjabat? Entahlah. Tapi, saat bertandang ke Australia di tengah rangkaian pengukuhkan dirinya sebagai penerima gelar Honorary Doctor of Letters dari University of Western Australia (UWA) di Perth 22 September silam, SBY mengumpulkan sepuluh orang mahasiswa dari beberapa universitas di Negeri Kanguru tersebut dalam sebuah diskusi meja bundar.

Hasilnya seperti dikutip dari ESPN (30/9), salah satu mahasiswa (Murdoch University) yang juga mantan pemain Persib Robbie Gaspar mengungkapkan bagaimana SBY meminta meningkatkan hubungan sepakbola antara Australia dan Indonesia.

Itulah yang mengemuka dari diplomasi SBY kaitannya dengan sepak bola. Apakah itu bisa disebut membantu sedikit saja menyelesaikan persoalan sepak bola Indonesia? Aduh, jangankan mnyelesaikan sampai di pinggirnya aja enggak. Yang ada sih, SBY dapet jersey yang juga entah dari klub mana karena yang menyerahkan Robbie Gaspar.

Boleh saja Robbie Gaspar sempat terkenal di Indonesia, tetapi kalau di Australia?

Kita tahu, SBY pernah mencoba memperbaiki PSSI saat menghadiri Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang tahun 2010. Namun, ternyata SBY tak cukup kuat menghadapi orang-orang status quo. Kekuasaan yang ada adalam genggamannya juga memiliki nyali kecil. Terbukti PSSI masih sama dari waktu ke waktu. Padahal beliau adalah seorang jenderal.

Jadi, kalau saat ini SBY bicara sepak bola seharusnya langsung arahnya ditujukan kepada FIFA. Itu baru negarawan sejati. Ah, bagaimana beliau berani menembus FIFA saat tak memiliki kekuatan, sedangkan ketika berkuasa saja beliau takut?

Hanya Jokowi yang berani. FIFA sudah dibuat bertekuk lutut. Sebentar lagi utusan badan tertinggi sepak bola dunia itu akan menghadap Presiden kita, Jokowi.

Perintahnya jelas: basmi status quo yang tak sanggup disingkirkan oleh SBY, baru FIFA boleh bicara bola di Indonesia. Bagaimana, Anda paham?***

Tulisan menarik: Utusan FIFA Akan Bicarakan Pencabutan Sanksi kepada Jokowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun