Sama dengan La Nyalla yang bernasib sial, tak diakui Negara sebagai presiden PSSI, Persebaya ISL yang sesungguhnya Persikubar itu juga akan segera berakhir.
Pemilik nama dan logo Persebaya telah disahkan oleh Dirjen KI. Pemegang hak atas nama dan logo Persebaya telah dikukuhkan dan dikembalikan kepada pemilik sahnya yaitu PT Persebaya Indonesia. Di belakang mereka masyarakat Surabaya memperjuangkan dengan sangat ulet dan sepenuh hati.
Persebaya Persikubar yang kini tengah mengikuti Piala Presiden pun dengan ketar-ketir harus mengganti nama dan logo mereka. Nama besar Persebaya harus mereka tinggalkan. Tuntutan masyarakat Surabaya ini dengan jelas akan menghapus kehadiran mereka. Ini hak masyarakat.
Sebagaimana ditegaskan dalam sertifikat merek yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Senin (21/09) lalu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memutuskan pihak yang berhak menggunakan nama dan logo Persebaya asli, adalah PT Persebaya Indonesia.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha dan Humas Dirjen KI, Agung Damarsasongko, sertifikat merek bersifat konstitusi. Oleh karena itu, sertifikat tersebut langsung berlaku ketika disahkan.
"Pemilik sertifikat itu berhak atas merek yang didaftarkan selama 10 tahun dan bisa diperpanjang, Regulasi mengenai merek telah diatur dalam UU No 15 / 2001," ujarnya (dikutip dari Bola.net, 22/9).
Masyarakat Surabaya yang tergabung dalam Arek Bonek juga sudah memberi ultimatum kepada PT MMIB agar segera tak memakai nama dan logo Persebaya yang lahir sejak tahun 1927. Jika mereka tidak mengindahkannya, Persebaya Persikubar bakal dibubarkan secara paksa. Masyarakat sudah memiliki dasar hukum yang jelas untuk bertindak lebih tegas.
Jelas dan pasti, Persebaya Perikubar bakal bubar. Adakah yang mampu melawan kegigihan Bonek yang berjuang di atas kebenaran?
Yang kasihan itu Evan Dimas, pemain berbakat ini kok ya mau-munya main di klub tidak jelas. sayang sekali, nalurinya tidak peka dengan apa yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H