Klub-klub langsung bertanya, Bagaimana PT LI Bisa Gelar Turnamen?
Ada kekonyolan yang dilakukan Joko Driyono, CEO PT LI, yang berniat menggelar turnamen pramusim mulai 26 atau 27 Mei 2015. Bagaimana tidak konyol, wong kompetisi yang sudah berjalan saja akhirnya berhenti, ini malah merencanakan turnamen dadakan yang rencananya bakal digelar dalam waktu yang kurang dari dua minggu lagi.
Apa dengan menggelar kegiatan lain selain kompetisi resmi mereka merasa bakal diperbolehkan oleh pihak keamanan? Apa mereka tidak membaca isi surat ‘pembekuan’ dari Kemenpora?
Pantas saja, belum-belum klub-klub mempertanyakan kesanggupan panitia (PT LI) mendapatkan izin keramaian dari pihak keamanan. Polisi tentu saja bekerja atas dasar perintah negara, bukan perintah organisasi massa semacam PSSI. Negara sudah melarang seluruh kegiatan keolahragaan yang dilakukan oleh PSSI. Maka dari itu, semua klub tak akan mendaftar turnamen itu sebelum ada kejelasan perizinan. Lantas apa gunanya kalau merencanakan sesuatu yang tidak pasti?
Bagaimana pihak PSSI seolah merasa masih bisa berbuat normal-normal saja? Jawabnya barangkali sehari sebelumnya mereka berkumpul dalam Indonesia Lawyer Club, dan seolah mendapatkan kemenangan dalam diskusi sepak bola tersebut. Padahal, opini yang terbangun dalam acara itu memang sudah di-setting demikian. Tidak berpengaruh terhadap hukum.
Apalagi Presiden Jokowi juga sudah memberikan dukungan penuh kepada Menpora. Intinya, Indonesia siap dihukum FIFA asal pembenahan di PSSI dipastikan dimulai saat ini. Syukur-syukur, FIFA tahu apa yang dilakukan pemerintah justru membantu FIFA sendiri. Dengan organisasi yang bersih, selain akan membuat lebih baiknya sepak bola Indonesia, FIFA juga akan diuntungkan.
Cepat atau lambat, klub-klub akan merapat ke Tim Transisi. Dukungan Presiden memastikan mereka semakin ciut mengikuti langkah Jokdri dan PSSI. Dan Presiden pula yang bakal membuat Polri bertambah patuh apalagi sebelumnya mereka sudah mendapat surat dari Kemenpora.
Kini nasib turnamen pramusim PT LI bakal diikuti klub-klub hantu dan mafia sepak bola yang entah bakal bertanding di mana.***
Tulisan lain: Mau Hukum Indonesia FIFA Malu-Malu Kucing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H