Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tur Spanyol, Tak Lebih dari Piknik Timnas U-19 Belaka

23 September 2014   21:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:48 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menarik diri dari kejuaraan Piala COTIF yang sudah lama direncanakan adalah kesalahan fatal yang tak termaafkan! Kita tidak tahu siapa dibalik pembatalan keikutsertaan tim U-19 dan diganti dengan timnas yang lain. Apakah pembatalan itu instruksi dari Ketua BTN La Nyalla atau semata-mata kekhawatiran sekaligus ketakutan Pelatih Indra Sjafri yang sudah merasa phobia timnya akan kalah dari lawan-lawannya?

Sebagai gantinya, timnas U-19 malah ikutan Hasanal Bolkiah Trophy, sebuah kejuaraan yang kelasnya jauh di bawah Piala COTIF. Namun begitu, di kejuaraan ini bukannya Evan Dimas cs. berhasil membawa pulang Piala HBT –yang kalaupun berhasil dibawa pulang, bukan sebuah prestise. Alih-alih menggondol Piala HBT, lolos fase grup saja tidak! Jadinya tim ini sudah mulai menampakkan kegugupannya.

Di situlah awal mula kesalahan strategi timnas: mengganti keikutsertaan Piala COTIF dengan Piala HBT yang kurang berkelas. Hitung-hitungan manajemen pastilah ambisi mengambil dengan mudah gelar Piala HBT, ehh... gak tahunya jauh panggang dari api. Ternyata meski hanya diikuti tim-tim regional, terbukti mereka tak bisa diremehkan. Atau dengan kata lain, kemajuan tim asuhan Indra Sjafri tidak signifikan dan dengan mudah dilibas tim-tim negara lain. Inilah yang disebut lengah.

Anehnya, strategi yang salah dari Indra Sjafri terus berlanjut hingga kini. Gagal di piala HBT kok tumon-tumon timnas U-19 dengan cepat memutuskan mengadakan tur ke Eropa (Spanyol). Ini ngelantur apa ngelindur? He he he, jika tim Anda (negara dengan ranking FIFA 156) berencana berguru ke negara dengan tradisi sepak bola kelas satu seperti Spanyol hal yang harus dilakukan adalah merencanakannya jauh-jauh hari, berbulan-bulan atau bahkan satu dua tahun sebelumnya.

Jika tim Anda tidak memiliki manajemen perencanaan yang baik, misalnya hari ini ingin pergi ke Spanyol, maka besoknya tim Anda hanya akan sukses menjadi turis yang bersenang-senang. Nah begitulah gambaran yang tepat buat tur yang saat ini dilakukan oleh Evan Dimas dkk. Yup, mereka memang tengah tur alias piknik.

Coach Indra bisa mengelabuhi kita dengan memperlihatkan timnas berlatih bahkan berlatih dengan sparring partner klub berkelas semacam Atletico Madrid, Valencia, Barcelona dan Real Madrid! Tetapi sejatinya klub-klub tuan rumah sedang bertindak sebagai "pelayan" yang baik dalam menyervis atau melayanipara turis asing yang sedang dibidik negaranya. He he he, pemain bola kok dianggep turis. Menyedihkan banget.

Lha faktanya memang begitu. Klub-klub Spanyol itu tentu saja mau melayani timnas hanya karena mereka setuju dengan sejumlah bayaran dengan nilai tertentu. Semakin tinggi timnas sanggup membayar kepada setiap klub semakin baik mereka mendapatkan pelayanan, tetapi soal ilmu sepak bola ya mereka harus nyari sendiri. Bisa aja Munir yang sudah bermain di Barcelona senior dan timnas senior Spanyol diturunkan saat melawan Dimas cs besok, tetapi timnas harus menyepakati bayarannya dulu. Hua hahaha....

Orang Spanyol sendiri tidak tahu kalau klub mereka sedang menjamu sebuah tim nasional yang mengaku sudah hebat. Kalaupun mereka tahu, tetap saja mereka ogah menengok apa yang terjadi di lapangan. Sebab mereka sadar, klub mereka hanya sedang melayani turis asingnya. Tak lebih.

Benar. Kita sesungguhnya sedang ditipu oleh pengurus PSSI. Orang timnas sedang piknik kok berharap hasil maksimal, jelas sebuah harapan palsu. Gak akan ada manfaatnya tur Spanyol. Kecuali hanya akan menghasilkan shock atau keterkejutan bagi timnas itu sendiri dikemudian hari.

Lain halnya kalau tim ini berani menghadapi event Piala COTIF yang sayangnya ditinggalkan begitu saja. Jika mereka berpartisipasi di Piala itu, dampaknya akan sangat bagus buat perkembangan timnas itu sendiri. Sebab, di sana benar-benar sebuah kompetisi dijalankan dengan segenap kekuatan terbaik dari tim-tim tidak hanya dari Spanyol.

Lha, bagaimana klub bisa memberikan lebih kalau status mereka sekadar melayani para turis?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun