Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Semua Pelatih di Grup B Puji Kehebatan Indonesia

10 Oktober 2014   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:37 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

“Hebat timnas U-19 Indonesia!” Itu semua dilontarkan para pelatih Uzbekistan, Australia dan Uni Emirat Arab. Mengapa semua pelatih di grup ini kompak menyatakan bahwa tim yang hebat itu Indonesia? Apakah mereka sungguh sungguh mengatakan kehebatan sesungguhnya atau hanyalah ungkapan satire? Entahlah.

Yang jelas, dari keempat tim di grup ini, hanya tim Indonesialah yang memiliki postur lebih mini ketimbang tim-tim lain. Jadi, pantaslah mereka menyebut tim mini ini merupakan tim hebat.

Mereka boleh-boleh saja berkata sesuka hati mereka, namun kita yang dipuji tak boleh lengah. Begitulah menurut petuah orang bijak. Namun apa yang terjadi di kubu Indonesia?

Sepertinya sanjungan dan pujian itulah yang sudah lama ditunggu-tunggu pelatih timnas Indra Sjafri. “Pengakuan” akan kehebatan tim asuhannya sudah sepantasnya diperolehnya. Ingat, Indra Sjafri sempat mengeluh dulu, sudah lama, bahwa media di Indonesia tidak memuji keberhasilan timnas U-19. Seharusnya tim juara Asia Tenggara ini “mendapatkan tempat yang layak” untuk memperoleh pujian!

Kenikmatan inilah yang diinginkan Sjafri. Dan kebetulan semua pelatih musuh beramai-ramai memuji tim Indonesia. Jadinya pas banget kan!

Yup, karena sudah dianggap hebat, tak heranlah kalau sepanjang hari kemarin tim nasional menikmati udara Yangon dengan santai. Layaknya tim elite dunia, mereka cuma berlatih ringan di lapangan tenis Kantor Kedutaan Republik Indonesia di Yangon, Kamis (9/10) pagi. Evan Dimas dan kawan-kawan tampak begitu enjoy dalam sesi latihan ini. Mereka tertawa lepas dan sangat santai, karena mereka merasa hebat?

Tak hanya itu, sore harinya mereka melanjutkan suasana kebatinan yang santai dan penuh hiburan dengan menyempatkan pergi ke stadion Youth Training Centre, Yangon untuk menyaksikan pertandingan di Grup A antara Iran melawan Thailand. Wow, hebatnya timnas kita itu.

Bahkan tim elite dunia pun tak akan sesantai ini jika mereka tengah melakoni turnamen dengan pergi ke stadion saat besoknya akan bertanding. Barangkali mereka cukup menyaksikan pertandingan itu dengan menontonnya di hotel tempat mereka menginap bukan keluyuran ke stadion.

Ah, wong tim ini merasa hebat kok, masa gak boleh lihat penampilan tim lain. Itung-itung ngintip permainan merekalah. Tul gak? Logis kan?

Siplah, kita tunggu aja kiprah para bintang timnas ini untuk membuktikan kehebatan mereka di lapangan sore ini. Benarkah mereka sudah benar-benar hebat seperti kata para pelatih Uzbektistan, Uni Emirat Arab dan pelatih Australia.

Moto timnas: bersenang-senang dahulu, baru kemudian.…***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun