Jokowi Memberitahu Calon Menteri Yang Gagal Lolos “Hadangan” KPK.
Setelah KPK memberitahu beberapa nama calon menteri Kabinet Trisakti terindikasi bakal berurusan dengan para penegak hukum dengan ditandainya nama mereka dengan warna merah, kuning tua dan kuning muda, akhirnya Jokowi memanggil mereka semua satu per satu menghadap ke Istana Merdeka sejak Senin malam hingga pukul 03.00 Selasa dini hari. Dengan demikian, calon menteri yang tidak lolos “hadangan” KPK itu langsung mengetahui dari tangan pertama . Dengan demikian, mereka menjadi tidak kaget saat namanya tidak disebut dalam susunan kabinet.
Rencananya Jokowi mengumumkan postur dan susunan nama-nama yang menduduki pos di kementerian Kabinet Trisakti kemarin. Namun sejak Minggu, 19 Oktober 2014 KPK telah mengirimkan hasil penelusuran mereka terhadap para kandidat. Hasilnya sebagaimana diketahui terdapat beberapa nama yang mendapatkan cat tertentu yang masuk kategori tidak direkomendasikan masuk ke dalam susunan kabinet.
Mengingat komitmen Jokowi yang ingin memastikan kabinetnya langsung bekerja dan tidak terganggu dengan beban masalah, maka setelah menerima hasil kajian KPK dan PPATK Jokowi pun menunda mengumumkan susunan kabinetnya. Itu karena beberapa” Calon Menteri Jadi” terkena warna yang “terlarang” dari KPK tadi.
Kini, beberapa nama yang tidak lolos langsung dicoret dan digantikan dengan calon yang lain. Penggantian calon tentu juga memerlukan waktu. Terbukti pengumumannya tertunda meski sehari.
Apakah Muhaimin Iskandar termasuk salah satu orang yang terkena “warna terlarang” dari KPK? Mungkin. Indikasinya, yang bersangkutan kemarin menyatakan tidak akan masuk kabinet Jokowi dan lebih memilih mengurus partai. Barangkali, saat Muhaimin datang ia diberitahu Jokowi.
Begitulah Jokowi memberitahu satu persatu calon menteri yang dipanggil ke istana baik yang terkena warna maupun yang lolos dari “jerat” KPK.
Yang lolos dari “jerat” KPK dan PPATK, langsung diberitahu untuk siap-siap bekerja melayani rakyat serta diyakinkan untuk tidak bermimpi bersenang-senang menjadi seorang menteri. Sebab, Jokowi bisa memecatnya setiap saat ketika kinerjanya jeblog atau malas-malasan atau nyeleweng.
Yang namanya terjegal KPK sudah pasti mereka siap-siap menghadapinya. Jokowi tak ikutan.***
Tulisan lain: Diwarning KPK, Jokowi Tunda Umumkan Susunan Kbainet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H