Tak Punya Undangan Resmi, Tim Transisi Nekat Berangkat Ke Kongres FIFA

Salah satu agenda hasil keputusan rapat Tim Transisi adalah segera menemui FIFA, khususnya presiden FIFA Sepp Blatter untuk menjelaskan permasalahan sepakbola, serta berharap agar FIFA merestui langkah Menpora yang membekukan PSSI. Sayangnya, keberangkatan Tim Transisi terkesan tanpa perencanaan yang matang.

Tim Transisi berencana memberangkatkan lima orang anggotanya ke markas FIFA di Swiss, yakni Bibit Samad Rianto, Zuhairi Misrawi, Cheppy T Wartono, Ricky Yakobi, dan Francis Wanandi untuk menemui Pimpinan FIFA. Dijadwalkan, Tim Transisi baru akan berangkat tanggal 26 Mei. Ini saya mau kasih paspor sekarang, supaya visa jadi Senin (25/5). Senin kita rapat terus Selasa kita berangkat. FIFA belum menjawab. Mau menjawab atau enggak, kita tetap datang saja ke sana. Hasilnya nanti kita lihat," tukas Cheppy.

Bukan hanya itu, dalam kesimpulan rapat tersebut diputuskan bahwa kelima anggota tim Transisi itu akan menjadi delegasi resmi dari Sepakbola Indonesia untuk menghadiri Kongres FIFA. Artinya, pengurus PSSI saat ini yang tak diakui pemerintah setelah diberi sanksi administratif itu tak akan dinilai sebagai wakil dari sepak bola Indonesia.

Padahal, acara kongres FIFA sudah dimulai tanggal 25 Mei. Itu artinya, Tim Transisi sudah didahului oleh PSSI yang berencana mengirimkan Ketua Umum La Nyalla Matalitti serta acting Sekjend Karim Azwan, yang hadir saat kongres FIFA resmi dibuka.

Bagaimana nantinya Tim Transisi akan bisa meyakinkan FIFA, bahwa mereka adalah utusan yang resmi, yang menggantikan PSSI? "Kita diutus resmi oleh pemerintah untuk menghadiri (Kongres) FIFA, jadi delegasi resmi adalah Tim Transisi. Kalau PSSI nanti datang juga ya tidak apa-apa, kita lihat saja di sana siapa yang bisa menjelaskan persoalan dengan baik. Kita punya dokumen-dokumen semuanya lengkap kok," tutur Cheppy.

Sementara mereka tak ada undangan, ditambah sudah ada kehadiran La Nyalla di acara kongres? Dalam acara Kongres FIFA, terutama karena kali ini kongres yang sangat krusial terkait adanya pemilihan presiden FIFA yang baru, sudah tentu para calon exco dan calon presiden FIFA diharapkan tidak bertemu dengan siapapun diluar undangan resmi. Hal ini untuk menghindari adanya konflik kepentingan serta kecurigaan.

Dengan adanya fakta tersebut, tipis kemungkinan Tim Transisi bisa masuk arena Kongres FIFA sebagai delegasi resmi, karena toh sudah hadir lebih dulu La Nyalla yang membawa undangan resminya.