Mohon tunggu...
maffannurzhafarisa
maffannurzhafarisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Informatika UNS

Hanya untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Hidup Tenang

19 November 2024   20:39 Diperbarui: 19 November 2024   21:44 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan yang tenang adalah kondisi kehidupan seseorang yang terbebas dari tekanan yang berlebihan, di mana ia mampu merasakan kedamaian batin, keseimbangan emosi, dan kestabilan pikiran. Dalam kehidupan yang tenang, individu tidak hanya mampu mengelola stres dan tantangan dengan bijaksana, tetapi juga dapat menikmati momen-momen tertentu dengan rasa syukur.

Ketenangan ini tidak berarti kehidupan yang tanpa masalah, melainkan kemampuan individu untuk menghadapi suatau masalah dengan menyikapinya dengan tenang dan menggunakan pikiran yang jernih.

Setiap orang pasti mendambakan hidup tenang, penuh dengan kedamaian batin dan jauh dari stres yang melelahkan. Pada zaman yang modern ini, di mana kita dengan mudahnya mendapatkan berbagai informasi dalam satu hari, di satu sisi hal itu baik karena kita dapat mengetahui sebuah ilmu pengetahuan, pelajaran, dan pengalaman yang membuat kita selangkah lebih maju. Akan tetapi, di sisi lain memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan individu yang dapat mengganggu ketenangan hidup.

Ada pepatah yang mengatakan “rumput tetangga memang lebih hijau”. Sebuah kata yang membuat kita sebagai manusia sibuk mengintip kehidupan orang lain yang justru akan membuat diri kita semakin terpuruk dan tidak dapat melihat potensi pada diri sendiri. 

Sering kali kita bertanya kepada diri sendiri “kenapa orang lain lebih sukses”, “kenapa hidup kita gini-gini aja tidak ada perubahan”, yang pada akhirnya membuat kita memunculkan rasa iri, dan dari rasa iri tersebut membuat kita dengki atas pencapaian orang lain.

Pada kehidupan yang modern sekarang, banyak beberapa orang yang haus akan pembuktian dan validasi, seakan-akan hidup mereka hanya berarti jika diakui atau dilihat baik oleh orang lain. Sebenarnya semua itu hanyalah faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan. 

Sebagai contoh kita sebagai seorang pekerja pada sebuah perusahaan, kendali atas profesionalis, dedikasi, komitmen, dan integritas terhadap perusahaan adalah faktor internal yang dapat kita kendalikan sebaik mungkin. Akan tetapi jabatan, tanggapan rekan kerja, penilaian bos terhadap diri kita, merupakan sebuah faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan. 

Kita terkadang tidak merasa puas dengan hasil kerja ataupun jenjang karier padahal kita sudah berusaha, kondisi terebut bisa terjadi karena kita merasa tidak mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain padahal bisa saja hasil kerja keras kita terbayarkan oleh sesuatu yang lain misalnya, keluarga yang bahagia, anak-anak yang sehat, dan kehidupan yang layak. 

Semua itu disebabkan karena kita menaruh faktor kebahagiaan di faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan.

Kunci untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengalihkan fokus pada faktor internal. Kepuasan sejati datang dari melakukan yang terbaik sesuai kemampuan diri, tanpa bergantung pada pengakuan dari orang lain. 

Ketika seseorang menilai keberhasilan berdasarkan usahanya sendiri, bukan pada pujian atau pandangan orang lain, ia akan merasakan kebahagiaan yang lebih autentik. Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa kebahagiaan dan ketenangan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun