#KulTuM Part I (5 Juli 2015)
Sudah delapan hari kita berpuasa, dari hari pertama hinga saat ini kita menahan lapar maupun dahaga dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari, bahkan menahan nafsu maupun amarah kita. Tentunya di dalam puasa yang telah kita jalani terdapat banyak sekali hikmah yang secara langsung kita dapatkan, kita rasakan, ataupun secara langsung tidak kita dapatkan. Apakah puasa yang selama ini kita lakukan sudah kita rasakan atau dapatkan hikmah tertentu ? Di antara hikmah-hikmah yang terdapat puasa antara lain :
- Meningkatkan kepedulian terhadap sesama, artinya banyak sekali orang-orang diantara kita yang kurang beruntung, terkadang sehari makan satu kali atau bahkan tidak makan sama sekali. Orang yang berpuasa menahan makan dan minum seharian itupun masih diberi kesempatan saat buka ataupun sahur, dari hal itu orang yang berpuasa bisa merasakan lapar maupun dahaga seperti yang dirasakan oleh orang-orang disekitar kita yang kurang mampu. Seperti yang dintanyakan "lima syuri'a siyam ?" (Apa hikmahnya agama Islam mewajibkan puasa ?) "Qola liyadzuqul ghoniyyu to'mal ju'I fala yangsa jai'i" (dikatakan bhawasannya orang yang kaya apabila sudah merasakan lapar, supaya tidak lupa kepada orang yang lapar). Hal itulah orang yang berpuasa dapat merasakan lapar maupun dahaga sehingga bisa meningkatkan kepuduliannya terhadap sesama.
- Membuat hati bersih dan pikiran cerdas, artinya orang yang bepuasa selain menahan lapar tentunya menahan amarah, nafsu, maupun sesuatu tindakan yang tercela lainnya. Maka dari itu orang yang berpuasa terbiasa dengan keadaan seperti itu yang akan membuat hati kita bersih dan berpikir secara cerdas maupun tajam. Seperti hadits nabi SAW :"an ja'at batnuhu. Udzimat fiqruhu wa futina qolbuhu".
- Membuat badan sehat, artinya semua penyakit yang ada ditubuh kita sebagian berasal dari makanan dan minumam. Setelah kita berpuasa seharian, tentunya pola makan dan minum kita berkurang. Dar hal itu orang yang berpuasa paling tidak bisa terhindar dari penyakit yang biasa menyerang kita dari makanan dan minuman. Selain itu, orang yang bepuasa pencernaannya berhenti melakukan aktifitas mengolahah makanan, paling tidak sebagai alternatif istirahat anggota pencernaan yang setiap hari mesin dalam perut kita bekerja, saat puasa semua anggota pencernaan berhenti. seperti penelitian yang dilakukan The National Institute of Aging, dalam penelitiannya mengambil sampel tikus putih yang selalu diberi makan dan yang tidak diberi makan dalam waktu tertentu, ternyata lebih panjang umur tikus putih yang tidak diberi makan dalam waktu tertentu. Puasa menyebabkan kesehatan juga disamapaikan Nabi SAW. "Al-Maiddatu baitu da'i wal himyatu ro'su al-dawa" (perut itu sumbernya penyakit dan puasa itu pokonya obat).
- Meningkatkan derajat malakiyah (malaikat), artinya apa, manusia sejatinya mempunyai sifat bahimiyah (hewan) seperti makan, minum, bersetubuh, dsb. Dalam ilmu mantiq terkenal dengan perkataan "al-ingsanu hayawanu natiq" (manusia adalah hewan yang berpikir). Kita berpuasa meninggalkan banyak aktifitas-aktifitas yang juga dilakukan oleh hewan-hewan pada umumnya. Maka dari hal itu puasa bisa meningkatkan derajat kita kepada derajat malakiyah (malaikat).
- Melatih kesabaran, kejujuran, dan kedisiplinan. Artinya melatih kesabaran, dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita selalu dihadapkan dengan permasalahan yang bisa memancing kemarahan ataupun memancing kepada sesuati yang dapat menimbulkan maksiat. Dari hal itu tentunya kita harus menahan semuanya sehingga dapat mendidik diri kita untuk bertindak sabar. Melatih kejujuran artinya, barang kali orang berpuasa tidak tahu dimana siang-siang panas kita berada di kantor ataupun di ruangan-ruangan kita bisa makan atau minum kapan pun sehingga bisa membatalkan puasa. Dari hal itu orang yang berpuasa dituntut untuk jujur, apabila tidak jujur maka akan batal puasa itu sendiri. Sehingga dalam diri orang yang puasa tertanam kejujuran. Melatih disiplin artinya, orang yang berpuasa selalu ditentukan kapan waktunya sahur, kapan waktunya berbuka, kapan waktunya tarawih, dsb. Dari hal itu orang yang berpuasa terbisa dengan kedisiplinan. Wallahua'lam ...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H