Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Mutia Ramadhani

Istri dan ibu tiga anak, Maetami dan Twins Mainaka. Seorang full-time mom, penulis, novelis, bloger, dan content writer di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

Suhu Bumi Bakal Catat Rekor Terpanas, Saatnya Beralih ke Energi Terbarukan

26 Mei 2023   00:31 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:44 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik/ Edited by Canva

Badan Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan suhu bumi bakal mencatat rekor terpanas dengan lonjakan di atas 1,5 derajat Celsius dalam lima tahun ke depan. Peluangnya mencapai 98 persen dengan kisaran kenaikan 1,1-1,8 derajat Celsius, lebih tinggi dari kenaikan suhu rata-rata global medio 1850-1900.

Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas, dilansir dari laman wmo.int mengatakan lonjakan pemanasan global ini memang tidak bersifat permanen. Akan tetapi, frekuensinya terus meningkat dipicu paparan gas rumah kaca dan peristiwa el nino di berbagai belahan dunia.

Kita tahu bahwa pemanasan global dan perubahan iklim hampir seluruhnya dipicu aktivitas manusia dan industri. Jadi, tidak ada jalan lain menghindari akibat lebih buruk selain mengubah gaya hidup dengan beralih ke energi dan sumber daya terbarukan.

Selamatkan bumi dari rumah

Hemat listrik adalah gaya hidup baru untuk energi terbarukan. Pasalnya, penggunaan energi listrik yang tidak bijak ditengarai salah satu pemicu terjadinya pemanasan global.

Ini karena sebagian besar listrik di Indonesia masih menggunakan batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Konsumsi listrik di Indonesia terus meningkat dipengaruhi jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di dalamnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat konsumsi listrik per kapita Indonesia pada 2022 mencapai 1.173 kWh per kapita. Levelnya naik empat persen dibanding 2021 sekaligus menjadi rekor tertinggi baru dalam 50 tahun terakhir.

Konsumsi listrik per kapita merupakan total jumlah energi listrik di suatu wilayah, kemudian dibagi dengan jumlah penduduknya dalam periode satu tahun. Angka ini menunjukkan rata-rata konsumsi listrik tiap penduduk.

Energi fosil kian terbatas. Indonesia sebagai negara tropis dianugerahi sinar matahari sepanjang tahun. Wajar bila pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi salah satu solusi cerdas untuk energi alternatif.

Perlu diketahui, listrik dengan panel surya ada yang on-grid dan ada yang off-grid. Sistem on-grid terhubung dengan jaringan PLN. Sistemnya tidak akan menyala ketika jaringan PLN mati. Generator dan sistem tenaga surya tidak bisa paralel dalam sistem on-grid.

Inilah kenapa ada PLTS off-grid di mana PLTS dan generator tersambung tetapi tidak saling mengganggu. Nah, ada lagi opsi ketiga, yaitu menggunakan generator set alias genset tenaga surya. Ini sangat cocok bagi mereka yang tinggal di daerah yang masih mengalami pemadaman listrik rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun