Mohon tunggu...
Maellan Jing
Maellan Jing Mohon Tunggu... Buruh - Amateur

Not ur type.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Celoteh Orang Lapar | Puisi

30 November 2018   07:07 Diperbarui: 5 Desember 2018   11:01 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku kira aku bahagia
Aku lupa aku ini luka
Terseret-seret arus yang fana
Terombang-ambing tanpa renjana

Seribuan kali aku berkaca
Hanya mataku yang berkaca-kaca

Gelas-gelas kopi di kolong meja
Tak berubah empat tahun lamanya
Perutku masih saja bersuara
Berisik. mengganggu telinga

Sementara, subuh telah tiba
Menjemput pagi dengan hujannya
Entah pukul berapa akan reda

Kantuk pergi entah kemana
Hanya menguap berkali ku rasa
Keresahanku tak berdasar pula
Mendalam di relung jiwa

Harus bagaimana pagi ku sapa?
Terlalu buruk jika dengan murka

Tampak sedikit berbeda
Sehabis ku basuh muka

Sekali lagi aku berkaca
Biar hatiku yang membaca


Terucaplah kata itu tanpa sengaja

"Aku ini siapa?"


                                             Jkt, 30 Nov 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun