Mohon tunggu...
Madyo Sung
Madyo Sung Mohon Tunggu... -

Punya istri dan anak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisik Tantangan

29 Oktober 2013   21:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesaat ku pandang rimba belantara.
Pohon pohon besar berdiri angkuh.
Tertutup belukar berduri tajam.
Jalan setapak di bibir jurang
berduri, berlumpur, dan licin.
Ngeri, aku ngeri.
Keningku berkerut, mataku memicing.
Ku undurkan langkahku.

Namun titik hatiku berbisik
lembut tapi menantang:
Mengapa engkau jadi ciut nyali?
Angkat mukamu.
Lihatlah!
Di dalam rimba itu...
di ujung jalan licin itu...
di atas tebing di balik bukit itu...
tersimpan mutiaramu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun