Hari ini (11/11) hujan deras mengguyur tubuhku yang terbalut mantel dalam perjalanan pulang kuliah dari UNSIQ menuju ke Banjarnegara. Dalam perjalanan tersebut, ketika sudah sampai di desa Bandingan, aku melihat air menggenang di jalan dan cukup menggangu para pengguna jalan. Maka akupun berpikir kenapa bisa begitu?
Dengan tetap melajukan motor, aku berpikir dan mengamati keadaan saluaran air yang ada di sisi jalan. Ternyata saluran airnya tak terurus sehingga airnyapun mengalir ke jalan. Dan inilah yang ingin aku sampaikan lewat tulisan sederhana ini.
Saluran air yang ada di Kecamatan Sigaluh belum di fungsikan secara optimal. Kedalaman saluran air terlihat dangkal karena di penuhi tanah, belum lagi rumput yang tumbuh subur di sekitarnya menandakan bahwa belum ada upaya dalam pengoptimalan fungsi saluran air yang ada di sisi jalan tersebut. Selain tergenang dan mengalirnya air di jalan, yang cukup membahayakan adalah menyebarnya kerikil-kerikil ke jalan yang terbawa bersama dengan mengalirnya air.
Demikianlah jeritan dan kegelisahanku yang muncul dalam perjalanan pulang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan ada yang mendengar, yang selanjutnya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah terkait. Semoga.
Banjarnegara, 11 Nopember 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H