Mohon tunggu...
Ovic Gleichen
Ovic Gleichen Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Selain suka membuat komik, saya juga suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepedulian di Kereta Api

2 Desember 2014   02:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14174383191157059389

[caption id="attachment_379774" align="alignnone" width="465" caption="Sumber gambar: static.republika.co.id"][/caption]

Malam itu, dengan mengunakan kereta api dari Jakarta ke Purwokerto, temanku harus pulang setelah seminggu mengikuti acara di sana. Di Jakarta. Dia terbilang orang yang sibuk dan susah lepas dari yang namanya handphone, jadi aku juga sudah maklum kalau sebagian waktu senggangnya akan dihabiskan untuk memegang alat komunikasi tersebut, sama seperti kebanyakan orang.

Entah karena tergesa-gesa, malam itu dia sampai lupa membawa charger, dan kebetulan saat itu baterainya hampir habis. Karena tak ada pilihan, akhirnya ia menanyai beberapa penumpang yang satu gerbong dengannya dengan cara berkeliling, tapi tanggapan mereka terkesan cuek dan ogah membantu, entah takut kena tipu atau dihipnosis. Karena temanku memang seorang hypnotist bahkan punya gelar “master” di bidang tersebut.

Dari puluhan orang yang dimintai tolong, ternyata masih ada satu orang yang peduli. Seorang Polsus.

“Charger yang bagaimana, Pak?” tanya Polsus yang peduli dan mau menolong itu.

Setelah menunjukkan jenis colokan chargernya, Polsus itu segera mencarikan dan ternyata ada yang cocok. Setelah baterai mulai terisi, temanku mengajaknya ngobrol sebentar.

“Bapak suka baca buku?” tanya temanku.

“Ah, ya. Saya suka, meski tidak begitu sering membaca,” jawabnya.

Sebagai bentuk ungkapan terimakasih, temanku memberikan sebuah buku motivasi kepada orang tersebut.

“Mungkin buku ini bagus buat Bapak. Ini teman saya yang buat, Pak,” jelasnya.

Dengan senang hati, Polsus tersebut segera menerimanya, dan harapan teman saya adalah, dengan membaca buku tersebut, siapa tahu orang itu nantinya bukan hanya sekedar Polsus, tapi lebih dari itu…

“ Entah dalam bentuk apa, setiap kebaikan pasti akan berakhir dengan baik. Itulah bentuk sebuah kepedulian sebagai sesama makhluk hidup yang tinggal di tanah bernama bumi”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun