Hari ini kita berada dalam spectrum internet of beings, sebuah era dimana hampir semua orang dapat terkoneksi dalam satu wadah yang sama: Internet. Internet hari ini sudah merambah ke berbagai sektor dan aspek kehidupan; Pembangunan, Rumah Tangga, Kesehatan, Industri, Transportasi, Perdagangan, Pendidikan, dan lain-lain, selain itu, internet berhasil menciptakan sebuah alternative baru yang sebelumnya tidak dapat ditemui di dunia offline.
Internet juga turut mempengaruhi iklim politik yang sebelumnya terkesan kaku, baku, dan istimewa menjadi sesuatu yang luwes, dinamis, dan inklusif, sehingga kini kita tahu/sadar bahwa dalam sebuah tatanan politik kita semua memiliki perannya masing-masing, setiap satu dari kita adalah aktor politik baik aktif maupun pasif. Kita sama-sama tahu bagaimana internet bisa menyatukan atau membelah sebuah koneksi individu atau kelompok tertentu terutama ketika konteks koneksi tersebut bermuatan perbedaan pilihan.
Kenyataan bahwa internet telah merubah pola hidup manusia secara menyeluruh melahirkan sebuah fenomena baru yaitu disrupsi (disruption) , Secara garis besar, pengertian disrupsi (disruption) adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis. disrupsi sesungguhnya bisa terjadi secara meluas, karena dinamika yang terkandung di dalam perubahan zaman. Disrupsi bisa terjadi di pemerintahan, bisnis, pendidikan, dan juga hubungan-hubungan sosial. Perubahan di dunia dan termasuk Indonesia dalam inovasi yang diistilahkan sebagai disrupsi (disruption), merupakan berita baik bagi masyarakat karena kekuasaan menjadi berada di tangan mereka.
Fenomena disrupsi ini juga saya kira berlaku pada pola pergerakan dan pola perlawanan (Activism) seperti apa yang kini kita kenal dengan Aktivisme Klik (Clicktivism)
Pengertian aktivisme klik dapat dimaknai sebagai bentuk aktivisme politik berbasis media sosial yang digunakan untuk menyuarakan dan menyatakan suatu pendapat terhadap isu permasalahan dengan tujuan mencapai perubahan sosial. Pengertian lain tentang aktivisme klik (clicktivism) adalah gerakan politik berbasis viral di ruang siber (cyberspace) agar mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah secara tidak langsung. Adapun tujuan utama dari aktivisme klik adalah memperbesar kelompok masyarakat kritis terutama mereka yang berasal dari kalangan kelas menengah. (Abugaza, 2013 : 12).Â
Dari penjabaran tersebut sudah seharusnya kita mengerti dan memahami bahwa tidak ada suara yang sia-sia, meskipun suara tersebut berasal dari sebuah akun media social yang terkunci atau bahkan akun media social yang tidak memiliki jumlah pengikut yang banyak, karena saya percaya, sebelum semua kejahatan berkembang menjadi sesuatu yang kolektif dan terorganisir, mereka berasal dari kejahatan kecil yang dibiarkan. Kita memang tidak bisa terlalu optimis bahwa setiap kata yang kita suarakan melahirkan sebuah perubahan yang masiv, tidak juga pesimis, percayalah setiap kata yang kita maknai setidaknya dapat merubah sudut pandang orang-orang di sekitar kita.karena  ruang internet kini telah menawarkan adanya simulasi social (social simulation) bagi masyarakat yang apatis secara di dunia offline menjadi aktif dan interaktif di dunia online (Nasrullah, 2016 : 16).
Jika dunia ini tidak berubah dengan hanya kita bersuara, setidaknya tidak menjadi lebih buruk dengan kita diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H