Mohon tunggu...
maecenas adhara donnya
maecenas adhara donnya Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang yg berkelamin laki-laki (belum berkeluarga dan berdomisili di wilayah barat indonesia), hanya seorang yg gemar membaca (belum berani mencoba menulis dan mengirimkannya ke mana pun), yg suka mengamati dan mempelajari gaya bahasa dan penulisan (di samping isi tulisannya, tentu saja), seorang yg terkadang berkomentar dangkal dan agak iseng (tanpa berniat apa-apa selain ingin meninggalkan jejak dan meramaikan suasana), seorang yg cuma memakai akun ini di kompasiana (bukan jadi-jadian, lho). salam kenal dan trims sudah membuka profile sy. doni

Selanjutnya

Tutup

Nature

Desa Santan Tengah Kini Berbasis GIS

23 November 2013   02:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perjalanan 2 jam di udara menghantarkan kaki ini menuju Kota Balikpapan, kota yg menjadi pusat bisnis dan industri di Provinsi Kaltim. Setelah beristirahat beberapa jam di tempat kerabat, perjalanan dilanjutkan ke ibukota provinsi yakni Samarinda. Perjalanan ditempuh melalui darat, membelah hutan Kalimantan yg rimbun di pinggirnya, entah di bagian tengah,  dengan kondisi jalan yg sangat baik selama kurang lebih 3 jam. Diputuskan bahwa malam ini akan menginap di Samarinda dulu.
Pagi sebelum jam 8 perjalanan dilanjutkan menuju Kota Bontang dengan naik taxi kota. beda dengan perjalanan Balikpapan ke Samarinda, jalanan menuju Kota Bontang ini banyak yang berlubang, sehingga supir harus pintar memilih jalan karena mobilnya kelas sedan. Perjalanan Samarinda ke Bontang ditempuh kurang lebih 3 jam juga. Setibanya di Kota Bontang perjalanan dilanjutkan dengan sepeda motor menuju Desa Santan Tengah, Kecamatan Warangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Desa Santan Tengah memiliki luas sekitar 3600 m2 dengan jumlah penduduk sekitar 500 kk dan 2000 jiwa. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. (Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun