Mohon tunggu...
Muhammad Abdur Rahman
Muhammad Abdur Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Muslim selamanya. Pembelajar selamanya. Alumni Akuntansi FEB UGM. Ayahnya Maryama.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sejauh Mana Sih Persiapan Pernikahan Itu???

30 November 2013   13:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:29 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepakat tidak ada seorang pun yang sempurna?

Rasulullah saja lah yang paling baik dijadikan teladan kesempurnaan seorang manusia. Meskipun begitu beliau juga memiliki kekurangan. Tapi atas rahmat dan karunia Allah, alhamdulillah beliau yang kita hormati dan cintai itu selalu terjaga dari berbagai maksiat.

Kembali ke pernikahan. Saudara/i ku, pernikahan itu perlu persiapan!

Apa saja persiapannya? yang pertama jelas adalah kesiapan aspek ruhiyah, setelah itu aspek fikriyah/tsaqofiyah, kemudian aspek fisik, lalu aspek finansial, dan terakhir adalah aspek sosial.

Penjelasan dari masing-masing kesiapan sila didefinisikan sendiri-sendiri..

Kelimanya penting, dan proporsinya disesuaikan dengan kondisi setiap muslim/ah yang bersangkutan.

Tapi… Satu hal yang perlu diingat betul adalah, bahwa persiapan-persiapan tersebut bukan hanya diusahakan dalam masa “pra-nikah” saja, tapi itu adalah rangkaian proses perbaikan diri dari pra-nikah, pasca-nikah, sampai mati. Persiapan tidak harus 100% saat memulai pernikahan, karena itu akan memakan waktu yang luar biasa lama, atau bahkan bisa tidak akan tercapai. Berapa persen pun itu, ketika sudah memenuhi syarat secara syari’ah (yaitu siapnya secara seksual, secara kecukupan ilmu, dan secara kematangan mental) maka sudah dapat dikatakan siap. Tentu saja dengan resiko yang berbeda di tiap persen tahap persiapannya.

Ingat juga bahwa pernikahan itu sendiri merupakan bagian dari proses perbaikan kualitas keimanan dan kehidupan seseorang, jangan dijadikan sebagai target akhir ya.

Dan yang paling penting, bismillah lillah fillah

(Sedikit cuplikan dari beberapa kajian pernikahan)
note: penulis belum menikah, jadi diambil baik-baiknya saja dalam tulisan di atas ya, soalnya orang yang belum pernah praktik biasanya banyak salah ketika berargumen dengan teori saja :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun