Mohon tunggu...
Madiya S. dan Fajrin B.
Madiya S. dan Fajrin B. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Kami merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ASI Eksklusif dan Asma pada Anak: Ibu Menyusui Harus Tahu!

5 Desember 2023   21:30 Diperbarui: 5 Desember 2023   22:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut World Health Organization (WHO), ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain kecuali obat-obatan jika memang dibutuhkan. Pemberian ASI Eksklusif sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Dalam ASI, terkandung komponen-komponen yang dapat mendorong sistem kekebalan tubuh bayi sehingga dapat melawan penyakit dan menjaga kesehatan bayi. Salah satu penyakit yang dapat timbul karena sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah asma.

Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa hingga akhir tahun 2020, jumlah penderita asma di Indonesia sebanyak 4,5 persen. Angka tersebut menjadikan asma salah satu penyakit yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia. WHO juga menyebut asma sebagai penyakit kronis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kasus asma pada anak di Indonesia usia 1-4 tahun sebesar 1,6% dan usia 5-14 tahun sebesar 1,9%.

Alergen—zat penyebab alergi—menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat membuat asma pada seseorang berkembang. Fungsi sistem kekebalan tubuh yang baik menjadi salah satu faktor tubuh kebal terhadap alergen. Oleh karena itu, peran ASI dalam merangsang sistem kekebalan tubuh dapat membantu bayi melawan alergen.

Hal tersebut dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Chi-Nien Chen dkk. pada tahun 2022 di Amerika Serikat bahwa pemberian ASI Eksklusif khususnya dalam jangka waktu 4-6 bulan berkaitan dengan penurunan risiko asma pada anak usia pra-sekolah. Selain itu, studi yang dilakukan Anne K. Lossius dkk. pada tahun 2018 di Norwegia juga menyatakan bahwa risiko asma pada anak yang tidak mendapatkan ASI kurang dari 6 bulan meningkat dibandingkan dengan yang lebih dari 12 bulan.

Berbagai studi yang ada cukup membuktikan bahwa ASI Eksklusif berperan dalam menjaga bayi agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Dengan demikian, pemberian ASI Eksklusif pada bayi perlu dilakukan dan didukung oleh berbagai pihak agar kualitas hidup anak dapat meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun