Mohon tunggu...
M.Adin Prasetya
M.Adin Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Adin

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suka Duka Beternak Ayam Petelur Skala Usaha Rakyat

30 April 2021   20:00 Diperbarui: 30 April 2021   20:03 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siapa yang tidak mengenal jenis unggas  yang satu ini, ya, ayam Petelur/Layer adalah ayam yang dipelihara oleh para peternak untuk diambil telurnya. Ayam petelur yang pertama masuk diindonesia adalah ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya maka ayam ini akan disembelih untuk diambil dagingnya. 

Seiring berjalannya waktu para peternak ayam petelur mulai beralih ke ayam dengan ras petelur coklat yang notabene memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ras petelur putih. Dari segi kualitas telur yang dihasilkan dari kedua ayam ras tersebut tidak jauh berbeda semua tergantung dari individua yam tersebut.

Dalam beternak ayam petelur banyak hal yang harus diperhatikan, Ayam petelur sangat mudah stress dan jika sudah stress maka ayam petelur tidak akan mau lagi berproduksi menghasilkan telur. Oleh karena itu peternak harus selalu memperhatiknnya seperti meminimalkan suara suara bising dan juga kebersihan kandang harus tetap menjadi yang utama karena jika kandangnya nyaman maka akan maksimal pula produksi telur yang akan dihasilkan ayam tersebut, tidak hanya itu perawatan yang baik juga menentukan hasil yang diperoleh dari telur yang dihasilkan oleh ayam tersebut.

Suka Duka Peternak Ayam Petelur

Tentu ada suka duka dalam beternak ayam petelur. Untuk menghasilkan telur yang berkualitas tentu peternak harus memaksimalkan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ayam ayamnya, Harga Pakan dan Vitamin yang bernutrisi tinggi juga terkadang tidak sesuai dengan harga jual telur yang dihasilkan. Harga pasaran telur sering kali merosot yang membuat para peternak harus berbesar hati dalam menghadapi situasi tersebut. 

Namun sebaliknya jika harga dipasaran lagi bagu bagusnya peternak akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda bahkan penghasilan perbulannya bisa mencapai 3-5 juta rupiah hal ini tentu membuat para peternak lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan usahanya. Harapanya pemerintah dapat mengurangi ekspor telur dari luar negri dan lebih mengutamakan hasil dari para peternak didalam negri yang juga tidak kalah dari segi kualitas dan daya saingnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun