Mohon tunggu...
Nurmadani
Nurmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri Aktif Pondok Pesantren Darul Falah , Mahasiswa STIS Darul Falah Bondowoso𝗦𝗮𝗻𝘁𝗿𝗶 𝗔𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗣𝗼𝗻𝗱𝗼𝗸 𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻𝘁𝗿𝗲𝗻 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼 , 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗦𝗧𝗜𝗦 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼

Lebih senang menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negara Butuh Pemimpin, Bukan Penguasa!

18 Februari 2024   09:16 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat melalui canva


Di awal tahun 2024 ini Negara Indonesia menggelar Pesta besar-besaran dan itu semua tentunya membutuhkan dana yang sangat besar. Persiapan tersebut sudah dilakukan beberapa bulan yang lau, hal tersebut dilakukan untuk kesuksesan PEMILU tahun 2024. Sehingga semua yang diharapkan tidak hanya menjadi sebuah wacana yang hilang tanpa sebab.

Beda tahun beda juga aturan yang ada di dalamnya, beda wajah calon yang akan dipilih, beda gagasan yang ditawarkan, membuat masyarakat bisa memilah dan memilih siapa calon pemimpin yang dia harapkan kemudian. 

Tentunya salah satu yang akan sangat diimpikan adalah pemimpin yang bisa menyamaratakan hak-hak Rakyatnya, yang mampu memberikan kemaslahatan terhadap negara, dan memberikan warna baru di kancah Internasional. Beda Halnya dengan seorang calon yang hanya haus dengan jabatan dengan tanpa mementingkan Rakyat dan nasib Negaranya.

Pada dasarnya Pemimpin adalah Orang yang punya MIMPI + N, Mimpi disini adalah cara seorang Pemimpin untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan oleh seseorang tertentu dengan Progres yang sudah disusun dan N disini adalah Nyali, untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berbicara tentang harta dan kekuasaan, melainkan sebuah nyali yang sangat besar sehingga tidak mudah tumbang jika ada yang ingin menjatuhkan, dan tidak juga terbang jika diagungkan.

Menjadi pemimpin tidak selamanya harus mengagungkan yang besar dan mengecilkan yang masih kecil, melainkan membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Pemimpin harus lebih jeli dalam mengambil keputusan dengan tanpa ada ketergantungan terhadap pihak lain. Negara tidak akan merdeka jika kesempatan berpendapat selalu menjadi suatu keterbatasan bagi Publik dan menjadi momok bagi masyarakat. 

Berbicara tentang kebebasan berpendapat adalah hanya bagi mereka yang menginginkan negara ini akan lebih berkualitas dengan adanya kritikan yang membangun bukan menghalang-halanginya, mengingat negara ini adalah negara Demokrasi yang mana sistem Pemerintahan dari Rakyat, untuk Rajyat dan oleh Rakyat dimana semua masyarakat berhak memiliki hak yang sama dalam mengambil semua keputusan mereka dalam tujuan mengembangkan dan mengubah hidup dalam berbangsa dan bernegara.


 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun