Mohon tunggu...
Made Yani
Made Yani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo semuanya! Saya mempunyai ketertarikan di bidang menulis. Pada akhirnya saya ingin mecoba menulis dan menuangkan isi pikiran saya dalam sebuah wadah. Hope you enjoy myblog guys

Selanjutnya

Tutup

Film

Bukan Sekadar Cerita Masa SMA Biasa, Ini Dia Sinopsis Film "Dear David"

23 Januari 2024   23:56 Diperbarui: 24 Januari 2024   00:09 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Poster film Dear David (sumber: instagram/shienacinnamon)

Film Drama Fantasi "Dear David" yang dirilis pada tahun 2023 memperkenalkan penonton pada kehidupan remaja SMA yang dipenuhi dengan berbagai keinginan dan fantasi. Kisah ini diarahkan oleh sutradara berbakat, Lucky Kuswandi, yang berhasil mengemasnya dengan sentuhan epik. Pemeran utama, Laras, diperankan oleh Sheina Cinnamon, membawa penonton ke dalam dunia remaja yang penuh warna dan dinamika. Selain Laras, karakter David diperankan oleh Emir Mahira, dan pola tokoh ketiga, Dilla, hadir dalam interpretasi akting menawan oleh Caitlin North Lewis.

"Dear David" menawarkan pandangan mendalam ke dalam kehidupan remaja SMA, mengeksplorasi keinginan dan fantasinya. Sutradara Lucky Kuswandi berhasil menciptakan atmosfer yang epik, memperkaya narasi dengan nuansa dramatis dan fantasi yang menyentuh hati. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyajikan refleksi mendalam tentang masa remaja. Dengan label usia 18 tahun ke atas, "Dear David" secara jelas ditujukan untuk penonton yang lebih matang, mungkin karena cerita yang mencakup tema dan konflik yang lebih relevan dengan pengalaman remaja dewasa. Pilihan ini menegaskan bahwa film ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga karya seni yang ingin menyampaikan pesan kepada penontonnya.

Konflik yang menjadi pusat cerita film ini adalah imajinasi Laras terhadap David. Meskipun pada awalnya, kehidupan Laras terlihat ideal sebagai mahasiswa berprestasi yang pintar dan mendapatkan beasiswa unggulan di sekolahnya. Namun, di balik reputasinya, Laras menyimpan perasaan terhadap David, seorang siswa tampan yang populer di sekolah. Tanpa menunjukkan secara terbuka bahwa ia tertarik pada David, Laras menuliskan kisah cinta dalam benaknya melalui sebuah blog. Laras memilih untuk merahasiakan identitasnya dan menjaga fantasi itu sebagai rahasia pribadi, bahkan David tidak menyadari bahwa ia menjadi objek fantasi bagi Laras. Sementara itu, dalam cerita ini terjadi cinta segitiga yang melibatkan Dilla, sahabat Laras, yang diam-diam disukai oleh David.

Kisah yang penuh liku ini dimulai pada hari Laras, tanpa curiga, membuka blog pribadinya melalui komputer sekolah. Bagaimana hal tersebut menimbulkan masalah bagi Laras? Kekacauan semakin membesar ketika anak-anak lain secara tak sengaja menemukan blog Laras, dan kehebohan pun meletus karena cerita dianggap terlalu vulgar untuk lingkungan siswa SMA. Dampaknya sangat signifikan, tulisan Laras tersebar luas di media sosial, mempermalukan dirinya di mata sekolah. Laras terpaku pada pertanyaan apakah rahasia gelapnya akan terbongkar dan apa konsekuensinya. 

Selain itu, rumitnya situasi ini memengaruhi hubungan Laras dengan Dilla, sahabat dekatnya. Hubungan mereka yang solid perlahan-lahan menjadi renggang akibat dari skandal ini. Pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana masalah ini dapat menghancurkan hubungan persahabatan mereka, dan apa dampaknya terhadap kehidupan Dilla. Di sisi lain, bagaimana David, tokoh sentral dalam fantasi Laras, menanggapi situasi ini? Apakah pandangan David terhadap Laras berubah setelah terungkapnya cerita tersebut? Semua teka-teki dan ketidakpastian ini mengarah pada satu jawaban dalam film "Dear David," sebuah kisah yang telah memukau penonton di bioskop dan platform streaming Netflix Indonesia. Dengan drama yang terasa nyata dan penuh emosi, penonton diajak untuk menyaksikan bagaimana Laras menanggapi ujian ini, bagaimana hubungannya dengan Dilla akan berkembang, dan bagaimana David menyikapi kejadian yang tak terduga ini.

Selain mengeksplorasi aspek kehidupan remaja, film ini menarik perhatian dengan memasukkan berbagai isu sosial yang relevan. Salah satu isu yang diangkat adalah ketidaksetaraan gender, di mana film menggambarkan bagaimana masyarakat cenderung memandang wanita, terutama terkait dengan stereotip seksual. Wanita seringkali terjebak dalam pemahaman masyarakat bahwa mereka seharusnya hanya menggambarkan fantasi seksual, padahal sejatinya mereka adalah manusia dengan naluri alamiah untuk tertarik pada lawan jenis. Isu lain yang diangkat dalam film ini adalah kebebasan berekspresi, khususnya dalam konteks Laras yang ingin dipersepsikan sebagai gadis yang memiliki jiwa bebas dan berani mengungkapkan diri melalui tulisannya. Sehingga film ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang tertarik dengan isu sensitif seperti seksualitas dan gender. 

Film ini tidak hanya berhenti pada eksplorasi kehidupan remaja, melainkan dengan keberaniannya menyoroti isu-isu sensitif seperti orientasi seksual, kesehatan mental, dan privasi. Terlepas dari kontroversi yang mungkin timbul, film ini menunjukkan keberanian dalam mendobrak batasan-batasan budaya yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat. Dengan tegas, film ini mengangkat isu-isu yang perlu diperbincangkan dalam masyarakat Indonesia, menunjukkan bahwa seni dan film dapat menjadi wadah untuk merangsang pemikiran dan membuka ruang diskusi penting.

Sejak dirilisnya, "Dear David" mencuri perhatian netizen dan menjadi topik hangat dalam percakapan online. Bahkan sutradara ternama, Joko Anwar, memberikan sorotan positif terhadap film ini, menandai keberhasilan karya Lucky Kuswandi dalam menciptakan kisah yang mampu meraih perhatian dan penghargaan dari pemirsa dan para ahli film. Dengan segala keunikan dan keindahannya, "Dear David" membuktikan bahwa film Indonesia mampu bersaing dan menciptakan dampak di dunia perfilman global. Film ini mendapatkan pujian yang ramai, tidak tanpa alasan. Visualisasi yang kuat, karakter pemain yang mendalam, dan kekuatan cerita menjadi sorotan positif dari penonton. Jadi tunggu apa lagi? Untuk kamu yang belum sempat menikmati film ini di bioskop dapat menuju platform streaming segera!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun