PDIP Berkuasa Indonesia Merdeka.
Kenapa PDIP memakai slogan “ Merdeka “? apakah Indoensia masihdi jajah,..?Jelasmasih di jajah, dijajah oleh kebodohan,rakyat Indonesia dijajah oleh ayat2 pembodohan sehingga melakukan hal2 yang tidak realistis.
Contohnya : waktu SBYmengangkat mentri2nya, yang di cari ialah dari parpol2 yang masuk dalam jajaran pendukungnya, dimasukkan dalam kerangkeng yang disebutkoalisi. Semuanya harus loyal kepada SBY , kepentingan Negara di abaikan.Para mentrinya menjadi tidak cerdas, tetapi bloon sepertipresiden, semuanya mencari keuntungan masing2,Negara berlayar seperti kapal induk tanpa nahoda.
Kalau PDIP berkuasa,Jokowi tidakmenggunakan hak freogratipnya,tetapi jabatan para menteri akan di lelang, di pilih diantara anak bangsa yang cerdas dan merdeka.Cerdas berarti bisa mengunakanpikiran dan akal sehat,merdeka berartitidak di jajah oleh ayat2, tidak tunduk oleh senjata pusaka kalimusada sebagai lambang kekuasaan Negara lain.
Dalam kempanye nanti, sebaiknya PDIP mengumumkan lelang jabatan para mentri2nya,dengan demikian para peminat akanmengajukan proposal , disampingmembawa gerbong pendukungnya, yang mungkin akan menambah suara PDIP dalam pileg .
Proposal para peserta lelang akan di bahas oleh teem partai, shingga bisa mendapatkah tokoh yang sesuai dengan perjuangan partai untuk memajukan dan membebaskan rakyat dari penjajahan. PDIPtidak perlu kempaye dengan janji2 palsu yang sudah usang, seperti pendidikan, kesehatan. kesejahtraan dll, karena rakyat sudahbosan mendengarnya.
Rakyat sekarang merindukan pemimpin2 yang cerdas dan merdeka,seperti munculnyaJokowi langsung mendapat sambutan rakyat banyak, walaupun banyak tokoh2 agamadan politisi menjelek-jelekkanJokowi, karena merasa posisi mereka terancam.
Mereka yang mebuat tulisan2 negatif tentang Jokowi justru menunjukkansisi negatip mereka sendiri, mereka mendapat dukungan dari manusia2 bodoh yang masih dijajaholeh ayat2. Kalau rakyat sudah merdeka dan cerdas,mereka ini akan kehabisan lahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H