WujudTuhan. : Apakah Tuhan itu dalam wujud pribadi tunggal seperti manusia, atau dalam wujud masyarakat seperti bangsa Tartar, atau dalam wujud kerajaan seperti kayanganyang di perintah oleh para dewa2..
Kalau dalam wujud tunggal seperti manusia jelas tindak mungkin, karena dia ada di semua tempat dan semua waktu artinya tidak di batasi oleh ruang dan waktu.Kalau kita kaji pendapat para guru2 sepirtual kita akan mendapatkan suatu kemungkian yang lebih pasti misalnya :
1..Adayang mengatakaKerajaan Allah, ini berarti dia dalam wujud kerajaan, atau kekuasaan. Semua penghuni yang ada dalam kerjaan Allah adalah mankluk2 yang mengandung unsur AllahMereka yang di process dalam kehidupan, artinya di lahirkan sebagai manusia, makadia disebut anal2 Allah, sedangkan kerjaan Allah itu sendiri disebut Allah Bapa.
2. .Guru lain mengatakan:Angkasa yang amat luas, kondisinya amat bening, seperti kaca tanpa debu sedikitpun, alam semesta ini muncul dan tenggelam kedalamnya melalui perjalanan evolusi yang panjang.
3.. Guru sepritual lain mengatakanWujud Tuhan itu mencakup tiga alam yaitu alam fisik, alam roh dan alam kesadaran.
Dari pendapat2 para guru sepirtual itu kita mendapat suatu kesimpulan bahwawujudTuhan itu adalah“Angkasa “ dengan demikian kita akan menyadari bahwa Tuhan ada disekitar kita, bahkan ada dalam diri setiap makhluk hidup..
Tuhan sebagaiAngkasa: Cara memahami Tuhan sebagai angkasa dapat saya ambil contohnya sbb :Jika anda menyalakan sebuah alat penerima seperti TV misalnya,anda dapat menangkap banyak program TV. Bukan saja program TV, anda juga dapat menangkap suara2 darisiaran radio.
Hal yang lebih penting lagi ialah ternyatakehidupan anda sumbernya dari angkasa, jika anda lepas dari angkasa maka anda akan mati karena kehabisan nafas..
Fisik anda adalah alat penenrima yang amat peka, anda ada dalam angkasa, ini berarti andadapat menenrima sinyal2 yang berada dalam Tuhan seperti halnya anda menenrima nafas kehidupan.
Anda tidak dapat merasakan kehadiran Tuhansebagai angkasa, karena bathin anda masih kotor, sama dengan alat penerima yang rusak, tidak akan dapat menerima siaran apapun juga. Manusia sendiri berada dalam angkasa, ini berarti Manusia juga berada dalam Tuhan, anda hanya perlu menyadari. Ikutilah tulisan berikutnya. ( Made Teling )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H