Mohon tunggu...
Madeni Al Lomboky
Madeni Al Lomboky Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku, Dosen, Da'i, Guru Ngaji, Pengusaha Muda

Dr. Madeni, M.Pd.I, dilahirkan di dusun Mentigi, Kabupaten Lombok Utara, NTB (Nusa Tenggara Barat pada tanggal 19 Juni 1987 dari pasangan Ibu Rakyah dan Bapak H. Suparman. Sejak Remaja mengenyam pendidik pesantren di MTs Ad Dinul Qayyim Kapek Gunung Sari Lombok Barat, kemudian Melanjutkan pendidikan SMA di Pondok pesantren Al Hikmah Pemenang, Lombok Utara sebelum Hijrah dan menutut Ilmu di Ma'had Ar Raayah Sukabumi, Jawa Barat, dan Menempuh pendidikan S1 di Kampus Dakwah STID Mohammad Natsir, serta S2 di Universitas Ibn Khaldun Bogor dan menyelesaikan pendidikan S3 Jurusan Ilmu Dakwah di Universitas Islam Asy Syafi'iyah, Bekasi serta Menyelsaikan Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di PPMS Ulil Albab. Aktifitas sehari-hari sebagai dosen tetap di STID Mohammad Natsir, dan diamanahkan untuk menjabat sebagai Sekretaris Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, serta penulis buku Pemuda Ideal Harapan Umat dan Bangsa Dr. Madeni, M.Pd.I juga merupakan Da'i Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang pernah ditugaskan untuk berdakwah di Bolaang Mongondow, manado Sulawesi Utara serta terjun berdakwah ditengah-tengah masyarakat di lereng merapi Magelang Jawa Tengah selama satu tahun. Email:madeniallomboky@gmail.com Fb: Madeni Al Lomboky Ig: Madeni Al Lomboky twitter: Madeni Al Lomboky Youtube: Madeni Al Lomboky Hp: 085338140983

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Istimewa di Hadapan Tuhan

20 Agustus 2022   14:10 Diperbarui: 20 Agustus 2022   14:10 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan para orang tuanya, ia akan menjadi tokoh dimasa depan, mana kala ia baik maka akan baik pula perkembangan generasi yang akan datang. 

Sebaliknya manakala pemudanya rusak, maka rusak pula masa depannya. Generasi muda begitu istimewa dan spesial, mereka diberikan kekuatan otak dan otot oleh sang khaliq sebagai bekal untuk menjalankan masa mudanya. 

Ditengah tantangan zaman pada hari ini yang penuh dengan kebebasan dan keterbukaan, dimana  banyak para pemuda yang lupa akan tanggungjawabnya di hadapan sang khaliq atas usia muda yang telah diberikan kepadanya,   mereka lupa bahwa umur, usia, kesehatan badan dan jasmaninya akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah Swt.  

Kondisi perkembangan zaman sperti itu menjadi tantangan para pemuda sejauh mana mereka bisa menghadapi masa muda dan menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah. 

Ketika para pemuda berhasil menggunakan usia mudanya untuk ibadah dan ketaatan kepada Allah, maka jadilah ia pemuda yang istimewa dan spesial tidak hanya di hadapan manusia tapi ia juga menjadi istimewa dihadapan Allah. 

Allah masukkan ia menjadi salah seorang yang mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat dimana tidak ada naungan dan perlindungan kecuali perlindungan Allah.  dari tujuh orang yang akan berikan haq istimewa tersebut salah satunya adalah Syaabun Nasya'a Fii Ibaadatillah, pemuda yang tumbuh dan besar untuk beribadah kepada Allah Swt.  

Menjadi pemuda yang shaleh, tentu tidak tidak bin salabin, langsung shaleh, tetapi harus diberikan pendidikan dan binaan dari sejak dini, dikenalkan sejak kecil tentang kewajiban ia diciptakan ke dunia ini, dari sejak kecil didik dengan didika. Yang baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun