Kramatwatu, Kabupaten Serang - Sudah memasuki tahun kedua pandemi Covid-19 justru membuat Alun-Alun Kramatwatu di Kecamatan Kramatwatu semakin ramai dikunjungi oleh warga dan juga para pedagang. Namun, di sekitar Alun-Alun tersebut, sampai saat ini belum dilengkapi dengan sarana cuci tangan.
Gerakan adaptasi kebiasaan baru 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di Alun-Alun Kramatwatu perlu perhatian serius oleh warga dan pemerintah setempat. Hal ini sebagai komitmen penerapan protokol kesehatan di masyarakat demi mempercepat penurunan kurva Covid-19 di negara kesayangan kita.
Sejumlah pedagang terlihat mulai berjualan di sekitaran Alun-Alun Kramatwatu dari pagi hingga malam. Selain pedagang, ada pula masyarakat yang berkunjung ke Alun-Alun Kramatwatu untuk membeli makanan yang dijual, berolahraga, atau mengajak anak- anak bermain. Banyak sekali aktivitas yang dilakukan oleh warga di sekitaran Alun-Alun Kramatwatu. Tetapi, sangat disayangkan di area tersebut belum terlihat sarana cuci tangan yang disediakan sebagai salah satu penerapan protokol kesehatan di tempat umum.
Seorang pedagang makanan di area Alun-Alun Kramatwatu Intan mengatakan, sampai saat ini di area Alun-Alun Kramatwatu belum ada sarana untuk mencuci tangan. “Disini belum ada, kalo mau cuci tangan harus ke Puskesmas atau ke Kantor Polisi di deket Alun-Alun,” kata Intan. Minggu (28/02/2021).
Intan mengatakan, pentingnya mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini. “Menurut aku pribadi penting, pakai masker. Tetapi orang lain ada yang menganggap sepele , jadi mawas diri aja,” kata Intan.
Masyarakat dan para pedagang harus tetap menjalani protokol kesehatan kemana pun mereka pergi. Pedagang diimbau untuk berjualan dengan menjaga jarak satu meter satu sama lain, supaya tidak terjadi penularan.
Namun, Intan menyayangkan, sebagian pembeli masih belum sadar akan pentingnya menjalani protokol kesehatan “Aku tetap pakai masker, tapi untuk jaga jarak susah karena disini tempatnya bukan seperti di restoran, kadang pembeli juga ada yang pakai masker ada yang engga,” ucapnya.
Sampai saat ini sarana cuci tangan untuk masyarakat dan para pedagang masih belum terlihat. Ia berharap segera disediakan sarana cuci tangan di area Alun-Alun Kramatwatu, setidaknya bisa menurunkan penyebaraan Covid-19, supaya kondisi masyarakat bisa kembali pulih dan normal. Selain itu, pihak kecamatan bisa memberikan himbauan kepada masyarakat supaya tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Harusnya disediakan tempat cuci tangan dibeberapa titik untuk para pedagang dan pembeli. Dari pihak kecamatannya juga bisa memberikan himbauan untuk selalu melaksanakan 3M. Waktu itu pernah ada himbauan minimal disuruh memakai masker itu juga cuma sekali aja, jadi masyarakat disini masih menganggap sepele,” ucapnya.
Covid-19 merupakan jenis wabah penyakit yang sangat mudah sekali menular, bahkan dari awal kemunculan nya sudah banyak bermutasi hingga yang terakhir ini varian nya bernama N439K. Dari fakta tersebut, akan sangat susah sekali covid-19 untuk benar- benar menghilang dari negara kita jika tidak ada tanggapan serius dari masyarakat mulai dari yang tinggal di daerah, pedalaman maupun kota. Perlu diingat juga, bahwa Covid-19 tidak pilih-pilih daerah, suku, ras, agama, dan budaya untuk tetap menyebarkan dirinya hingga kesudut-sudut pelosok negeri. Dan juga kita tidak bisa hanya mengandalkan vaksin untuk melawan pandemi ini. Jadi, marilah kita menjadi warga negara yang baik dengan tetap menjalani protokol kesehatan 3 M serta tetap menjaga kesehatan imunitas kita masing-masing dengan menjalani pola hidup yang sehat demi terwujudnya Indonesia tanpa Covid-19.