Mohon tunggu...
Made Indra Andyartha
Made Indra Andyartha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Loves mathematics, science, and engineering.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-79, Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi ITS Bersama TCC Melakukan Aksi Tanam Mangrove dan Tuntaskan Sampah

20 Agustus 2024   20:18 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:21 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca Penanaman Mangrove. Sumber: Yohanes Stefanus

Surabaya, 19 Agustus 2024 - Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-79, aksi Sobat Bumi berbasis green action dilakukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Sebanyak 210 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam dan sampah sebanyak 8 kantong berhasil dikumpulkan oleh para mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama dengan Trash Control Community (TCC). Aksi Sobat Bumi ini bertujuan untuk mendukung net zero emission 2060 serta mengurangi limbah plastik dan limbah rumah tangga yang mengotori pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo. Aksi Sobat Bumi kali ini memiliki tema "Tanam Harapan Untuk Nusantara Baru" yang dilaksanakan juga oleh sobat bumi dari berbagai perguruan tinggi mitra Pertamina lainnya di seluruh Indonesia.

Serah Terima Bibit Mangrove. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Serah Terima Bibit Mangrove. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aksi Sobat Bumi yang dilaksanakan pada Senin, 19 Agustus 2024 ini dilakukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo yang terletak di Jalan Wonorejo Timur No. 1, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Ekowisata Mangrove Wonorejo merupakan hutan wisata mangrove dengan luas kurang lebih 200 hektar yang ditanami oleh berbagai spesies tanaman bakau.

Menurut Pak David, instruktur tanam mangrove di Ekowisata Mangrove Wonorejo, terdapat sekitar 1,2 ton sampah yang terkumpul di pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo setiap harinya. Sampah-sampah ini berasal dari sampah yang terbawa oleh aliran Sungai Brantas. Selain itu, sampah dari Probolinggo dan Madura juga ikut terbawa ke pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo karena arus angin timur. Hal ini tentunya menjadi permasalahan lingkungan di lokasi aksi.

Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi angkatan ke-10 dan ke-11 dari ITS bersama dengan TCC turut serta dalam aksi ini. Aksi pertama yang dilakukan adalah membersihkan area penanaman mangrove dengan mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sana. Sebanyak 8 kantong sampah berhasil dikumpulkan. Sebagian besar sampah yang dikumpulkan adalah sampah plastik dan botol kaca serta sebagian kecil sampah dedaunan. Oleh karena itu, aksi Sobat Bumi ini juga memiliki tujuan penting untuk mengurangi dampak sampah yang merusak lingkungan di wilayah tersebut.

Setelah area penanaman mangrove sudah dibersihkan, aksi selanjutnya adalah menanam 210 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata. Proses penanaman mangrove dilakukan dengan cermat sesuai prosedur yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut. Pertama, lubang tanam dibuat dengan jarak antar lubang tanam sekitar 1 m. Ukuran lubang tanam ini sudah disesuaikan dengan ukuran bibit mangrove yang akan ditanam. Kedua, ajir diletakkan di samping lubang tanam. Ajir ini berfungsi sebagai alat penegak bagi bibit mangrove agar bibit mangrove bisa bertahan dengan kuat ketika air pasang. Ajir terbuat dari batang bambu atau tongkat bilahan bambu. Ketiga, bibit mangrove diambil dan polybag yang membungkus akarnya dilepas, lalu bibit mangrove diletakkan di lubang tanam. Polybag harus dilepas supaya tidak merusak akar mangrove dan mengurangi kemungkinan terbentuknya mikroplastik di perairan. Keempat, bibit mangrove diikat ke ajir dengan menggunakan tali rafia. Terakhir, celah-celah pada lubang tanam ditutup dengan tanah atau lumpur yang ada di sekitar lubang tanam.

Penanaman Mangrove. Sumber: Yohanes Stefanus
Penanaman Mangrove. Sumber: Yohanes Stefanus

 

Pengumpulan Sampah. Sumber: Aldi Wildan Hakim
Pengumpulan Sampah. Sumber: Aldi Wildan Hakim

Ekosistem mangrove juga memiliki berbagai manfaat untuk lingkungan, lho! Adapun beberapa manfaat ekosistem mangrove adalah menahan kecepatan angin saat badai, menyerap dan menyimpan karbon lebih banyak dari hutan di daratan, menghasilkan oksigen, menahan gelombang laut saat abrasi dan menurunkan kecepatan gelombang tsunami, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa. Aksi Sobat Bumi ini merupakan inisiatif dari mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi dari ITS bersama dengan TCC yang didukung oleh PT Pertamina. Aksi ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah kegiatan seremonial, tetapi juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya peran penting mangrove dalam ekosistem pesisir. Dengan semangat yang tinggi, para penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi dan TCC berharap bahwa aksi seperti ini dapat terus dilakukan sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, serta sebagai bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap masa depan bumi yang lebih baik.

#CintaiBumiSelamatkanBumi!

#TanamHarapanUntukNusantaraBaru!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun