Pendidikan Kesehatan dan GiziÂ
Pendidikan atau pembelajaran kesehatan merupakan sesuatu upaya ataupun aktivitas untuk menghasilkan sikap dan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan.Â
Maksudnya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat sadar bagaimana caranya memelihara kesehatan mereka, bagaimana cara menjauhi ataupun menghindari hal-hal yang merugikan kesehatan dirinya serta kesehatan orang lain, dan kemana sepatutnya mencari pengobatan/penyembuhan bila sakit, dan sebagainya (Windasari, 2014).
Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 adalah meningkatkan kemampuan masyarakat, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial. Pendidikan kesehatan dilakukan di semua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi, lingkungan, pelayanan kesehatan, termasuk program gizi.Â
Pendidikan gizi merupakan metode yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan mengarahkan pada perubahan perilaku yang baik. Menurut Saaka (2014) bahwa pendidikan gizi dengan sumber daya yang baik, bertarget, dan terkoordinasi dapat meningkatkan pengetahuan, perilaku dalam perawatan kesehatan, dan praktik secara signifikan.
Potensi Aplikasi sebagai Media Pendidikan Gizi
Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, media untuk menyampaikan informasi dan pendidikan kesehatan semakin beragam, termasuk penggunaan internet dan smartphone. Menurut Ekadinata dan Widyandana (2017), penggunaan internet dan smartphone kini banyak diteliti dan telah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan status kesehatan masyarakat. Pemanfaatan internet memudahkan masyarakat dalam mencari informasi kesehatan.
Berdasarkan data Asosiasi Pengguna Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 adalah 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total populasi penduduk dan di antaranya adalah pengguna aplikasi. Aplikasi adalah kumpulan instruksi khusus di komputer yang dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Contohnya, aplikasi pengolah kata (word processing) adalah sebuah aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan dokumen tertulis (Shelly et al, 2010).
Orang-orang menggunakan aplikasi kini tidak hanya untuk permainan, namun juga belanja, memesan makanan, layanan publik, bahkan mengakses layanan konseling kesehatan. Selain itu, ada peningkatan minat dalam penggunaan dan akses aplikasi layanan kesehatan digital (digital health), apalagi arah kebijakan RPJMN Kemenkes tahun 2020-2024 mendukung inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pelayanan kesehatan dasar. Aplikasi memiliki potensi untuk memberikan pendidikan kesehatan dan gizi dibandingkan dengan pendekatan secara konvensional, aplikasi gizi bekerja lebih baik dalam meningkatkan kepatuhan pada swa-monitor (Leiffers et al, 2018).
Oleh karena itu, ada peluang yang besar bagi penyuluh untuk memanfaatkan aplikasi sebagai media pendidikan gizi yang lebih efektif dan dapat diakses masyarakat dengan lebih mudah, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini, pendidikan gizi dapat terus dilakukan tanpa perlu mengundang kerumunan.
Sumber Pustaka: