Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mencintai Muhammadiyah lewat Prof Yunahar Ilyas

26 Juni 2023   16:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   16:57 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dok. pribadi

"Kalian itu jangan mempermalukan diri sendiri, lah," balas Prof Yun dengan tatapan super serius. Sontak kami tertawa terbahak-bahak. Sempat ada pikiran untuk menanyakan itu, untung saja tidak kutanyakan sungguhan! Pasti malu sekali.

Prof Yun menjadi dosen yang sangat berkesan, bagiku tentu saja. Salah satunya adalah karena aku meminta izin absen kuliah untuk menikah kepada beliau secara langsung, berbeda dengan dosen lain yang kuminta izinnya melalui perantara media sosial. Di tengah berlangsungnya mata kuliah, aku berkata kepada asisten dosen beliau, "Pak, saya mau ke Bali."

"Oh, ya. Acara apa?"

"Nikahan, Pak."

"Oh... Saudaramu menikah?"

"Saya yang menikah, Pak."

"Oh??" Entah sudah 'oh' yang keberapa kali. Beliau tampak kaget sekaligus excited.

"Prof, ini ada yang mau izin nanti pulang untuk menikah," terang asisten dosen tersebut kepada Prof Yun.

Prof Yun tampak takjub sembari tersenyum tipis. "Oh... iya. Selamat, ya." Aku pun mengumumkannya di depan kelas. Begitulah seisi kelas mengantar kepergianku dengan sorak sorai ucapan selamat. Sekembalinya aku ke kampus, beberapa mahasiswa dari kelas lain mengatakan padaku bahwa Prof Yun mengabarkan berita tersebut ketika perkuliahan di kelas mereka. Agak tidak menyangka juga Prof akan mengabarkan berita itu sampai ke kelas lain.

Ada saja segelintir teman yang bertanya terkait hubungan kekeluargaan antara aku dan Prof Yun, hanya karena nama belakang kami nyaris sama. Prof memiliki nama belakang 'Ilyas', sementara aku 'Ilyasa'. Sungguh, aku salut dengan kerendahan hati beliau. Beliau selalu menggunakan diksi yang mudah dipahami oleh kami, mahasiswa semester satu S1, sekalipun beliau seorang professor. Yang lebih penting, beliau tidak pernah berkoar-koar tentang apa saja yang sudah beliau lakukan, tetapi kami sebagai mahasiswa tahu karya-karya hebat beliau.

Sangat banyak pertanyaan tentang agama yang ingin kuutarakan kepada beliau. Sayangnya, keterbatasan waktu dan kesempatan untuk bertemu di kampus menghambat niat baik tersebut. Segera setelah channel Youtube 'Umat Bertanya, Ustadz Yun Menjawab' launching, aku rutin menyaksikan tayangan itu. Sampai pada episode kajian yang kesekian, terbitlah suatu ide cemerlang: Mengapa tidak kutanya saja lewat acara kajian online ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun