Mohon tunggu...
Made CeningGandawangi
Made CeningGandawangi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna dan Arti dari Upacara Ngaben di Bali

20 Desember 2021   08:50 Diperbarui: 20 Desember 2021   08:53 4487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Bali Terdapat Upacara yang sangat sakral  yang di sebut dengan upacara ngaben.
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah atau orang yang sudah meninggal dalam agama Hindu di Bali.Ngaben adalah ritual yang dilaksanakan untuk menghantarkan roh para leluhur ke tempat beliau berasal.Ngaben di Bali juga disebut palebon.

Palebon berasal dari kata lebu yang artinya prathiwi sama artinya dengan ibu Pertiwi /tanah.Palebon itu adalah proses bagaimana menjadikan mayat atau layon dengan cara membakarnya atau ngaben  dan dan menanam atau metanem .

Tujuan utama upacara ngaben atau mebakar ini  yaitu untuk mempermudah dan mempercepat roh atau Atma untuk bisa cepat pergi ke tempat asalnya .konsep ngaben secara umum yaitu panca sradha. Panca sradha adalah lima kerangka utama dalam Agama Hindu yang terdiri dari Brahman, Atman, Karmaphala, Samsara dan Moksa. Upacara Ngaben dilakukan karena untuk mengekpresikan cinta kepada para leluhur sekaligus bakti seorang anak  kepada orang tuanya yang sudah meninggal. 

Ngaben adalah jalan pemulangan unsur panca maha butha kepada Sang pencipta atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Upacara Ngaben sering juga dikatakan sebagai pitra yadnya atau lontar yama purwana tattwa .Pitra berarti para leluhur sama artinya dengan orang yang sudah meninggal ,sedangkan yadnya yang berarti persembahan suci yang tulus dan  ikhlas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun