Mohon tunggu...
I Made Subhawa Harsa
I Made Subhawa Harsa Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika dan Integritas Akademik Landasan Moral untuk Kemajuan Pendidikan

12 September 2024   16:03 Diperbarui: 19 September 2024   13:07 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jatimtimes.com/baca/286432/20230327/144400/penjelasan-peran-integritas-akademik-dalam-penelitian

Keadilan (Fairness)

Keadilan mengacu pada perlakuan yang sama dan objektif terhadap semua pihak. Dalam dunia akademik, setiap individu harus dinilai berdasarkan kualitas pekerjaannya tanpa ada favoritisme, diskriminasi, atau bias.

Contoh: Dosen memberikan nilai kepada semua mahasiswa berdasarkan kinerja mereka di kelas, tanpa memperhatikan hubungan pribadi atau status sosial. Demikian pula, seorang mahasiswa menilai kontribusi teman-teman kelompoknya secara adil, berdasarkan apa yang mereka lakukan, bukan atas dasar pertemanan.

Penghormatan berarti menghargai kontribusi orang lain, baik itu ide, penelitian, atau hasil karya. Penghormatan juga mencakup perlakuan yang baik terhadap sesama di lingkungan akademik, termasuk menghormati hak cipta dan ide-ide orang lain.

Contoh: Dalam menulis makalah, seorang mahasiswa selalu mengutip sumber yang digunakan dengan benar, mengakui pemikiran dan kontribusi ilmiah dari orang lain. Dalam kelas, seorang dosen menghormati perbedaan pendapat yang muncul dari mahasiswa dan menciptakan lingkungan yang inklusif.

Kerendahan Hati (Humility)

Kerendahan hati dalam konteks akademik mengacu pada kesediaan untuk menerima bahwa tidak semua jawaban atau solusi berasal dari diri kita sendiri. Kita harus terbuka untuk belajar dari orang lain, mengakui kekurangan, dan terus berusaha untuk berkembang.

Contoh: Seorang dosen yang mengakui kesalahan dalam presentasinya dan memperbaikinya di kemudian hari menunjukkan kerendahan hati. Seorang mahasiswa yang bersedia menerima kritik konstruktif dan bekerja untuk meningkatkan kemampuannya juga merupakan contoh dari kerendahan hati dalam akademik.

Kesimpulan

Integritas akademik bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi juga soal membangun nilai-nilai moral dan etika yang kuat dalam diri kita. Keenam pilar; kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, keadilan, penghormatan, dan kerendahan hati adalah landasan yang harus diterapkan dalam setiap interaksi akademik. Ketika kita mempraktikkan integritas akademik, kita tidak hanya menjaga kredibilitas diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan akademik yang lebih baik, lebih adil, dan lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun