Integritas akademik adalah fondasi utama dalam dunia pendidikan yang melibatkan nilai-nilai etika untuk menjaga kejujuran, kepercayaan, dan kualitas dalam proses belajar dan penelitian. Terdapat enam pilar utama yang menjadi bagian dari integritas akademik, yaitu :
- Kejujuran
- Kepercayaan
- Tanggung jawab
- Keadilan
- Penghormatan
- Kerendahan hati
Kejujuran (Honesty)
Kejujuran dalam konteks akademik berarti selalu bersikap jujur dalam setiap aspek, baik dalam menulis tugas, mengerjakan ujian, maupun melakukan penelitian. Kejujuran mengharuskan kita untuk tidak menipu, menyalin pekerjaan orang lain, atau memanipulasi data.
Contoh: Seorang mahasiswa yang menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa menyalin dari internet atau teman menunjukkan kejujuran akademik. Di sisi lain, seorang peneliti yang melaporkan hasil eksperimen apa adanya, tanpa menyesuaikan data agar sesuai dengan hipotesis, juga menjunjung tinggi kejujuran
Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa semua orang di lingkungan akademik akan bertindak dengan integritas. Ketika kejujuran dijunjung, maka kepercayaan akan tumbuh secara alami, baik di antara mahasiswa, dosen, maupun peneliti.
Contoh: Dalam ujian, dosen mempercayai mahasiswa untuk mengerjakan dengan jujur tanpa melakukan kecurangan. Begitu pula, mahasiswa mempercayai dosen untuk memberikan penilaian yang adil atas usaha mereka.
Tanggung Jawab (Responsibility)
Tanggung jawab berarti bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri dan hasil yang dihasilkan. Mahasiswa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas mereka asli dan dikerjakan dengan penuh usaha, sementara dosen bertanggung jawab untuk memastikan materi yang diajarkan serta evaluasi yang diberikan tepat dan mendidik.
Contoh: Seorang mahasiswa yang terlibat dalam proyek kelompok harus berkontribusi sesuai bagiannya dan tidak membiarkan teman kelompoknya bekerja sendirian. Seorang dosen juga harus memastikan bahwa setiap pertanyaan dalam ujian sesuai dengan materi yang telah diajarkan.