Mohon tunggu...
Made AyuPradnya
Made AyuPradnya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa universitas pendidikan ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Review Jurnal: Konversi Energi Terbarukan dan Pemanfaatannya untuk Ketahanan Energi Berkelanjutan

24 November 2024   11:15 Diperbarui: 24 November 2024   11:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemanfaat Energi Matahari: Masa Depan Energi Terbarukan

Latar Belakang :

Latar belakang penelitian ini berfokus pada pemanfaatan energi surya sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang semakin menipis dan berdampak negatif pada lingkungan. Sumber energi fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, terbatas dan tidak dapat diperbarui, serta berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim global. Di Indonesia, sektor energi dan kehutanan menjadi penyumbang utama emisi karbon dioksida (CO2), yang berdampak pada peningkatan suhu global dan gangguan terhadap ekosistem. Isu kelangkaan energi konvensional semakin memacu penelitian untuk menemukan alternatif energi yang ramah lingkungan, salah satunya adalah energi surya. Indonesia, dengan potensi energi matahari yang melimpah berkat iklim tropisnya, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi terbarukan. Penggunaan energi surya di Indonesia semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya energi ramah lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan teknologi energi surya menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi secara berkelanjutan, mengurangi emisi karbon, serta meningkatkan ketahanan energi global.

Tujuan :

Memberikan gambaran komprehensif tentang kemajuan yang dicapai dalam pemanfaatan energi surya.

Metode :

Studi literatur

Temuan utama dan kontribusi penelitian terhadap energi terbarukan:

Energi surya dalam berbagai teknologi seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), panel surya, pemanas air tenaga surya dan sistem pendingin tenaga surya menunjukkan kapasitasnya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian juga mencatat perkembangan pesat dalam teknologi fotovoltaik dan penyimpanan energi, yang memungkinkan pemanfaatan energi surya yang lebih luas dan efisien di berbagai sektor.

Menyoroti berbagai aplikasi energi surya yang berkelanjutan dan efisien. Hal ini mencakup teknologi pembangkit listrik tenaga surya, panel surya untuk rumah tangga dan industri, serta inovasi dalam sistem penyimpanan energi dan pengembangan kendaraan berbasis tenaga surya. Dengan fokus pada pemanfaatan energi surya, penelitian ini memperkuat argumen bahwa energi terbarukan, khususnya matahari, dapat menjadi solusi utama untuk mencapai ketahanan energi dan mengurangi jejak karbon di masa depan.

Kelemahan dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya:

Kurangnya pembahasan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dalam penerapannya, seperti biaya awal yang tinggi, masalah infrastruktur, dan ketergantungan pada kondisi cuaca, menjadi kelemahan utama. Penelitian juga tidak secara rinci mengkaji kendala teknis dan ekonomis yang mungkin dihadapi dalam skala besar, seperti efisiensi penyimpanan energi dan pengelolaan sumber daya terbarukan yang lebih merata di seluruh Indonesia.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk fokus pada analisis mendalam terkait pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan murah, serta solusi untuk meningkatkan integrasi sistem energi surya dalam infrastruktur yang ada dan mengekplor lebih banyak mengenai kebijakan pemerintah.

Teknologi Konversi Crude Glycerol menjadi Bioetanol: Solusi Berkelanjutan untuk Transisi Energi Terbarukan

Latar belakang:

Transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) semakin mendesak seiring dengan peningkatan kesadaran global terhadap perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya fosil. Indonesia, dengan keanekaragaman sumber daya alamnya, memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi kebutuhan energi nasional. Salah satu bahan bakar alternatif yang semakin menarik perhatian adalah bioetanol, yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Bioetanol, yang dihasilkan melalui fermentasi biomassa, menawarkan potensi besar dalam pengurangan emisi karbon, namun seringkali bersaing dengan kebutuhan pangan dan memiliki biaya produksi yang tinggi. Sebagai respons terhadap tantangan ini, penelitian mengarah pada pemanfaatan crude glycerol, produk sampingan dari produksi biodiesel, sebagai bahan baku bioetanol. Crude glycerol, yang melimpah akibat proses biodiesel, menawarkan peluang untuk mengatasi masalah limbah dan menyediakan bahan bakar terbarukan yang lebih ekonomis. Teknologi bioetanol generasi ke-4, yang menggunakan crude glycerol, dapat menggabungkan proses hidrolisis dan fermentasi dalam satu tahap, meningkatkan efisiensi produksi. Meskipun menjanjikan, teknologi ini masih dihadapkan pada beberapa tantangan teknis, seperti waktu reaksi yang lama dan hasil yang rendah, yang perlu diatasi melalui penelitian lebih lanjut.

Tujuan:

Mengumpulkan dan menganalisis berbagai penelitian tentang metode konversi, kondisi fermentasi optimal, serta tantangan dan peluang dalam produksi bioetanol dari crude glycerol.

Metode:

Studi literatur

Temuan utama dan Kontribusi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun