Mohon tunggu...
Made Dwi Ariasa
Made Dwi Ariasa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa’21

Kuta Utara, Bali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai-nilai yang Saya Dapatkan, Pelajari, dan Terapkan Jika Saya Mengunjungi Panti Asuhan | Menurut Nilai-Nilai Agama Hindu

2 Juli 2022   23:54 Diperbarui: 2 Juli 2022   23:57 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Disini saya akan menjelaskan apa saja nilai-nilai yang saya dapatkan/ pelajari dan terapkan jika kit mengunjugi panti asuhan (menurut nilai-nilai agama hindu) dan mungkin sudah saya bahas pada artikel sebelumnya namun pada artikel ini hanya saja membahas lebih detail mengenai point yang bersangkutan.

            Mungkin dari kita semua di sini tau apa itu Panti Asuhan. Panti Asuhan sendiri merupakan sebuah tempat tinggal untuk para anak-anak yatim atau yatim piatu dan panti asuhan sendiri juga terbuka untuk anak-anak selain yatim piatu, seperti anak yang terlantar/dilantarkan oleh orang tuanya.

            Ketika saya mengunjungi panti asuhan nilai-nilai  agama Hindu apa yang bisa saya pelajari  dan terapkan adalah  bentuk dari pengimplementasian secara langsung dari Tri Hita Karana dan nilai kebersamaan bersyukur dan saling menghargai yang bisa kita pelajari adalah kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki dari sana kita bisa menerapkan rasa syukur. 

Tri Hita Karana sendiri mempunyai makna yakni tiga hal yang mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan. Ada pun bagian-bagain dari Tri Hita Karana yakni:

  • Parhyangan artinya hubungan yang harmonis dan seimbang antara Manusia dan Tuhan/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pawongan artinya hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lainnya.
  • Palemahan artinya hubungan yang harmonis dan seimbang antara manusia dengan lingkungan sekitar.
  • Pawongan merupakan salah satu bentuk pengimplementasian dari Tri Hita Karana yang dapat kita ambil apabila kita sedang mengunjungi panti asuhan karena setidaknya kita kesana membantu sebisa kita agar mereka mampu untuk bertahan pada kejamnya dunia ini.

            Contoh yang bisa saya ceritakan yakni saat bulan lalu tepatnya pada 7 Mei 2022, saya dan kelompok rombel agama hindu diberikan tugas oleh bapak dosen untuk melakukan observasi. Di sana saya mendapatkan banyak cerita dari salah satu anak panti yang sudah lama di sana sedari kecil sampai ia sudah tubuh beranjak dewasa. Banyak sekali kesenangan yang mereka dapatkan baik itu di panti ataupun di luar panti. Saya sedikit bangga dan iri, karena saya yang masih punya orang tua lengkap dan masih berkecukupan terkadang saya tidak bersyukur dengan keadaan saya. Sehingga saat saya pulang dari panti asuhan saya bertekat untuk menjadi kepribadian yang tangguh dan tidak pernah mengeluh. Saya dan teman-teman pun bersepakat melakukan sedekah uang melalui rekening yang sudah tertera di brosur.

            Kesimpulannya yakni kita orang yang masih berkecukupan sebaiknya kita tidak lupa akan memberikan sedekah kepada orag yang sedang membutuhkan baik orang tersebut yatim/ piatu, atau gelandangan sekalipun alangkah baiknya kita memberika sedekah seiklasnya karena memberi sedekah/ dana punya merupakan sesuatu yang baik untuk dilakukan. Kita juga apabila mempunyai keluarga yang lengkap sebaiknya menjaga keutuhan tersebut sebaiknya baik itu keluarga kecil (Ibu, Ayah, Kakak/ Adik) ataupun keluarga besar sekalipun kita harus tetap mencajaganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun