Mohon tunggu...
Mada Umaro
Mada Umaro Mohon Tunggu... Tutor - Instruktur LPK Merdika | S-3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Instructor | Trainer | Educator | Public Speaker Spesialisasi dalam pengembangan Bidang Pendidikan dan Pelatihan Konsultan Kursus, Diklat, dan Pelatihan Kerja Asesor Kompetensi BNSP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Teknologi Pendidikan di LPK sebagai Rumah Pelatihan Kerja bagi Para Pencari Kerja

5 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 5 Januari 2025   09:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Lab Komputer (Sumber Grok/X)

INOVASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI LPK SEBAGAI RUMAH PELATIHAN KERJA BAGI PARA PENCARI KERJA


oleh: Mada Umaro

Mahasiswa Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.


Tantangan dan Peluang

Persaingan di dunia kerja semakin ketat pada era globalisasi ini. Para pencari kerja dituntut untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri (DUDI). Kesenjangan antara kebutuhan industri dan keterampilan tenaga kerja harus dijembatani oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebagai solusinya. Perubahan signifikan yang terjadi saat ini dikarenakan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi pada pasar kerja. Banyak pekerjaan tradisional yang digantikan oleh teknologi, sementara pekerjaan baru yang berbasis teknologi semakin banyak bermunculan. Peran kunci dimainkan oleh LPK terhadap kepastian tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan masih relevan terhadap tuntutan zaman. Pertumbuhan ekonomi juga dapat ditingkatkan apabila ditinjau dari segi kebermanfaatannya untuk masyarakat.

Keberadaan LPK di Indonesia telah diatur oleh undang-undang yang menjadikan institusi ini bagian integral dari ekosistem ketenagakerjaan nasional. Jumlahnya yang terus bertambah setiap tahun dijadikan acuan untuk LPK agar setiap program pelatihan kerja yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal maupun global. LPK juga dituntut menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era sekarang. Salah satu cara untuk agar dapat didukung dengan hal ini adalah dengan diadopsinya inovasi teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan tidak hanya digunakan dalam meningkatkan efisiensi proses pelatihan kerja, tetapi juga untuk akses pelatihan kerja selalu dibuka lebar bagi lebih banyak peserta. Hadirnya teknologi berefek pada pencari kerja agar dapat dimungkinkan untuk lebih mudah dalam memperoleh keterampilan yang relevan secara praktis dan terjangkau. Tantangan yang dihadapi oleh LPK salah satunya tentang kepastian mutu pelatihan kerja yang diberikan sesuai dengan standar nasional dan internasional. Ketersediaan platform belajar di era sekarang harus benar-benar diawasi keberadaannya agar pelatihan kerja dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tantangan lainnya adalah peningkatan aksesibilitas bagi masyarakat di daerah terpencil, yang sering kali tidak dimilikinya fasilitas sarana prasarana pelatihan kerja yang memadai.

Penguatan peran LPK melalui inovasi teknologi pendidikan sangat diharapkan agar terwujudnya lembaga yang bermutu sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan lembaga internasional juga perlu dilakukan. Arahan dan kebijakan dari pemerintah dapat terpetakan terkait sektor-sektor prioritas dalam pembangunan, sehingga pelatihan kerja lebih sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kerja sama dengan lembaga internasional juga diharapkan mampu terjadi peningkatan standar pelatihan kerja pada LPK dan memberikan wawasan global yang diperlukan untuk bersaing di pasar tenaga kerja internasional. Adanya pendekatan yang komprehensif ini dijadikan LPK sebagai suatu agen perubahan dalam tugasnya mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Inovasi Teknologi Pendidikan

Penerapan inovasi teknologi pendidikan di LPK diharapkan mampu tercakup dalam beberapa aspek utama. Pertama, fleksibilitas yang harapannya dapat diberikan oleh penggunaan platform pembelajaran daring seperti Learning Management System (LMS) bagi peserta untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Kedua, teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dimungkinkan terjadinya simulasi pelatihan kerja yang realistis, sehingga peserta dapat terbantu dalam pemahaman mengenai kondisi kerja nyata. Ketiga, Artificial Intelligence (AI) yang diharapkan mendukung personalisasi pembelajaran dengan adanya rekomendasi materi berdasarkan kemampuan peserta. Aspek lain seperti elemen gamifikasi dalam pelatihan kerja diharapkan juga dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan motivasi dan keterlibatan peserta dalam pelatihan kerja. Adanya Big Data juga diharapkan sebagai wawasan berharga dalam penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja nasional atau internasional.

Berbagai program pelatihan kerja yang ditawarkan meliputi bidang teknologi informasi, manufaktur, perhotelan, dan keterampilan teknis lainnya mampu terkoneksi dengan hadirnya inovasi dalam teknologi pendidikan. Praktik kedepan dengan adanya metode pelatihan kerja yang adaptif, para pencari kerja lebih siap dihadapkan pada tantangan dunia kerja yang saat ini sudah modern. LPK juga berperan dalam pemberian bimbingan karir bagi peserta pelatihan kerja sehingga jalur karir yang sesuai dapat dipilih sesuai kebutuhan mereka. Tuntutan inovasi teknologi ini juga diharuskan LPK untuk sering kali bekerja sama dengan DUDI dalam kepastiannya bahwa materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan aktual. Kerja sama ini mencakup penyediaan kurikulum, instruktur dari industri, dan bahkan peluang magang bagi peserta pelatihan kerja. Instruktur yang berpengalaman dan bersertifikasi kompetensi diharapkan juga mengisi peran penting dalam memastikan bahwa peserta mendapatkan pelatihan kerja yang berkualitas. Pengembangan kapasitas instruktur menjadi salah satu prioritas dalam meningkatkan mutu pelatihan kerja di LPK. Munculnya inovasi teknologi ini harus dikuasai oleh seluruh elemen yang ada pada LPK. Perlunya dilakukannya upgrading terhadap SDM yang ada di LPK supaya mampu beradaptasi dengan hadirnya kemajuan teknologi. Salah satu contohnya adalah LPK Merdika di Jawa Timur yang berhasil melatih lebih dari 10.000 pencari kerja sejak didirikan pada tahun 1989. Peningkatan SDM melalui inovasi teknologi pendidikan sudah diterapkan pada LPK ini. Hadirnya teknologi akan mudah diadopsi terbukti dengan salah satu program unggulan mereka yaitu seperti pelatihan operator komputer, digital marketing, dan desain grafis telah menghasilkan lulusan yang kini bekerja di perusahaan nasional multinasional hingga internasional. LPK Merdika juga bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyediaan pelatihan gratis bagi masyarakat kurang mampu, sehingga membuka akses yang seluas-luasnya untuk berkesempatan masuk ke DUDI. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara LPK, pemerintah, dan dunia industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun