Engap
Pengap
Dentuman jantung kian cepat
Emosi kian acuh tak acuh
Validasi kian menghantu
Komparasi kian melekat
Muda yang kian menua
Tertuntut kebermaknaan atas idealitas
Kala hendak berarti, terpampang komparasi idealitas
Kala hendak bermakna, terpasang penutup mata yang menutup sebagian
Yang ada adalah yang teranggap ada
Yang tiada adalah yang tak diindahkan
Batin kian menggerutu
Asa kian mengasa
Lelah kian tak berharga diri
Ah, sudahlah...
Memang diharuskan menepi sejenak
Mencari eksistensi seni dalam diri
Rasa batin? Mungkin kian terlatih berkat tertatih
Yang telah lama berpacu pada jalur yang radikal
Jalur yang tak diindahkan...
Berjuta tetesan air yang  telah menyentuh pijakan setiap insan tersebut
Mampu menjadi kesahihan atas asa batin yang tertimbun
Ingin mencukupkan
Namun telah terkeruhkan
Mengguncang bilik kecil sentimental
Mengucilkan kepercayaan
Teriak sukma tertahan
Mendistraksi raga
Menahan untuk bersuara
Berharap, prinsip yang teryakini diijabahi oleh alam
Bahwa duka ada untuk menciptakan suka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H