Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia freedom yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Apakah "Cap Cip Cup Kembang Kuncup" Perlu Digunakan?

27 September 2020   22:25 Diperbarui: 2 Oktober 2020   08:29 3184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sedang bimbang. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Evaluasi keputusan dari brand D adalah harga murah, penyimpanan cukup besar, konektifitas cukup lengkap, daya tahan baterai cukup lama, prosesor baik, desain yang bagus, dan kualitas layar yang keren.

Maka, dilihat dari evaluasi kefektifan keputusan disimpulkan bahwa pengambilan keputusan sudah tepat dan sesuai kebutuhan.

Nah, kurang lebih seperti itu cara mengambil keputusan versi Stephen P. Robbins dan Mary Coulter. Semoga contoh diatas dapat menjadi panduan teruntuk kalian yang ingin membuat keputusan dalam hidup selain menggunakan mantra anti ribet yang jauh dari kata rasional yaitu, "Cap cip cup kembang kuncup, pilih mana yang mau di cup". Tapi tidak mengapa apabila menggunakan mantra tersebut hanya sekadar memutuskan sesuatu yang tidak begitu penting atau tidak begitu mempengaruh hidup kita.

Kesusahan dalam mengambil keputusan yang cukup serius? Bisa dilirik the dicision-making process ala Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, mungkin saja cocok.

Jika terlalu gabut, dan terlalu bingung untuk memutuskan menu makan siang hari itu apa, boleh lah menggunakan cara diatas, hehehe selamat mencoba.

Yakin, masih ragu?

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun