"Haduh, nak! Belajar kok enggak bisa diem ya"
"Masa tetap tidak paham saja kamu, nak? Ini sudah kali ketiga kamu membacanya lo"
Kedua kalimat diatas terdengar tidak asing ya. Kondisi tersebut juga pernah saya temui secara langsung, kurang lebih seperti diatas. Ketika adik sepupu saya yang menempuh pendidikan TK-B, yang sedang "staudy at home" akibat pandemi.Â
Dia yang terlalu banyak tingkah ketika sedang mewarnai, membuat gemas salah satu saudara saya. Setelah dipikir-pikir, mungkin ini yang disebut gaya belajar anak. Lalu, gaya belajar itu apasih?
Gaya belajar adalah suatu cara dimana seseorang dapat menerima informasi baru dan proses yang akan diterapkan ketika mereka belajar. Sebagian dari mereka menerima informasi lebih baik dengan cara visual.Â
Sebagian lagi dari mereka dengan cara auditori. Sementara yang lain mungkin merasa lebih efektif menangkap informasi melalui taktil (Berkenaan dengan meraba).
Perbedaan gaya belajar tersebut secara garis beras dibagi menjadi 3, seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu:
1. Pembelajaran visual
Pembelajaran visual-spasial adalah individu yang lebih banyak berpikir dalam bahasa gambar daripada kata-kata. Mereka memiliki organisasi otak yang berbeda dari pembelajar auditori-sekuensial.Â
Mereka belajar lebih baik secara visual dari pada auditori. Gaya belajar visual memiliki ciri umum seperti belajar lebih baik dilakukan dengan melihat atau membaca. Diperkirakan 65% dari seluruh populasi termasuk pembelajaran visual.
Apakah gaya belajar anakku visual?