Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia freedom yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Aku Bodoh? Pentingnya Mengenali Kecerdasan Anak Sejak Dini

8 April 2020   12:14 Diperbarui: 8 April 2020   12:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika mendengar kata "cerdas", apa yang akan terlintas dibenak pembaca semua? Yang saya yakini, pasti muncul berbagai macam jawaban yang salah satunya pandai berhitung. Benar tidak? Izinkan saya berbagi sedikit kisah tentang saya.

Bisa dibilang saya termasuk orang yang pernah membodohi diri sendiri, orang yang menganggap bahwa saya tidak memiliki sisi unggul, selalu minder ketika berada di kelas, dan mirisnya adalah sampai pada jenjang SMA saya masih merasa seperti itu. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena persepsi saya sendiri.

Ya, saya beranggapan bahwa dia yang cerdas adalah dia yang lihai dalam menghitung dan mampu menguasai bahasa sangat baik, itu. Yang menyebabkan saya sempat tidak menyayangi diri sendiri. Saya dikelilingi dengan orang yang sisi akademik nya unggul, seperti saudara dan teman kelas, yang semakin membuat saya merasa terpuruk.

Kesalahan saya adalah saya tidak pernah berbagi apa yang saya resahkan, kepada orang tua sekalipun. Singkat cerita saya menjalani kehidupan seperti itu terus menerus sampai pada titik dimana saya menemukan buku yang berisikan tentang multiple intelligence. Di mana saat itu, dipaparkan delapan kecerdasan majemuk pada manusia.

Kecerdasan logika, bahasa, intrapersonal, interpersonal, kinestetis jasmani, visual-ruang, musikal, dan naturalis. Seketika mengubah pola pikir saya, dan membangun kepercayaan diri.

Dari kisah di atas dapat diambil banyak pelajaran, terlebih kepada para orang tua. Loh? Mengapa? Iya, karena beberapa tulisan menyebutkan bahwa kecerdasan anak dapat diketahui sejak dini, dan disini lah peran orang tua, memberikan edukasi kepada anak bahwa setiap anak itu spesial, setiap anak itu cerdas, setiap anak memiliki sisi unggul. Sehingga dapat menghindari kejadian seperti saya.

Sebelum melangkah lebih jauh, mari sejenak kita membahas terlebih dahulu makna dari kecerdasan itu sendiri. Sebenarnya kecerdasan memiliki definisi yang cukup banyak, karena dapat dilihat dari berbagai pendekatan seperti pendekatan teori belajar, pendekatan teori neurobiologis, psikometrik, dan pendekatan perkembangan.

Apabila dilihat menurut pendekatan psikometris, kecerdasan sendiri dipandang sebagai sifat psikologis yang setiap individu berbeda. Dalam pendekatan psikometris sendiri mengatakan bahwa kecerdasan dapat diperkirakan dan di klasifikasi berdasarkan tes intelegensi, yang dipelopori oleh Alfred Binet (Tokoh penemu pengukuran intelegesi). Beliau menyatakan bahwa kecerdasan itu kemampuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu:

1. Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan

2. Kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan

3. Kemampuan untuk mengkritisi pikiran dan tindakan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun