Salah satu cara untuk menghindari plagiarisme adalah dengan memahami berbagai model sitasi dan cara membuat sitasi (kutipan) tersebut agar kelak kita tidak memperoleh predikat sebagai plagiator. Menurut Basthomi (2017:28), Sitasi (pengutipan) merupakan cara menuliskan gagasan, istilah, kata atau kalimat, data, dan informasi yang diambil dari suatu sumber menjadi bagian dari teks untuk mendukung, memperkuat, mempertajam, memerinci, atau membandingkan gagasan yang disampaikan penulis.
Sebenarnya banyak sekali jenis style format penulisan sitasi, salah satunya adalah MLA (Modern Language Association), yaitu sebuah aturan dalam mengutip tulisan yang terdapat pada catatan kaki atau catatan akhir dari tulisan. Mengutip dengan cara ini cukup singkat dan mudah. Kita hanya meletakan nama Akhir dari penulis dan kemudian di susul oleh nomor halaman dari tulisan tersebut.
Menurut Mufid (2015), MLA Style memiliki tiga bagian utama dalam penulisan sitasi:
a. Mengutip dalam teks (In-text citations)
b. Daftar pustaka / bibliografi (List of works cited)
      Pertama, Mengutip dalam teks (In-text citations). Disini terbagi menjadi 9, yaitu:
 1. Nama pengarang yag digunakan adalah nama terakhir (nama dibalik) dan nomor halaman.Â
Contoh:
menurut pendapat Tohir, tasawuf adalah "kecenderungan mistisme universal yang ada sejak dulu kala, berazaskan sikap zuhud tergadap dunia (asketisme), dan bertujuan membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala' al-a'la yang merupakan sumber kebaikan dan ilumunasi" (2).
2.Nama pengarang dalam tanda kurung. Jika tidak disebutkan dalam kalimat kutipan.Â
Contoh:
Basis filosofis tasawuf adalah Tuhan (Tohir 10).
3.Dua atau lebih karya dengan pengarang sama, nama pengarang yang dikutip diikuti judul.
Contoh:
Dalam Menjelajahi Eksistensi Tasawuf, Tohir mendifinisikan tasawuf adalah "kecenderungan mistisme universal yang ada sejak dulu kala, berazaskan sikap zuhud tergadap dunia (asketisme), dan bertujuan membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala' al-a'la yang merupakan sumber kebaikan dan ilumunasi" (2).
4. Nama pengarang lebih dari tiga orang, ditulis nama terakhir pengarang pertama dan diikuti dengan et al.
Contoh:
Menurut Kerin et al. Pemasaran adalah............. (no halaman)
5. Organisasi sebagai pengarang, nama organisasi diperlakukan sebagai pengarang dan ditulis lengkap atau gunakan singkatan yang sudah baku. Beri tanda kurung nama organisasi jika tidak disebutkan dalam kalimat kutipan.
Contoh:
The Centre for Contemporary Cultural Studies mengklaim bahwa "there is nothing inherently concrete abot historiography" (10).
atau
                                        Historiography berkaitan dengan peroalan abstrak (Centre 10)
6. Tanpa pengarang, judul karya dikutip dalam tanda " ...." atau singkatan dalam tanda kurung ("....... " ) jika tidak disebutkan dalam kalimat kutipan.
Contoh:
"Menjelajahi Eksistensi Tasawuf" menjelaskan tujuan tasawuf adalah "membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala' al-a'la " (2).
                                                       atau
Tujuan tasawuf adalah "membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala' al-a'la" ("Menjelajahi Eksistensi Tasawuf" 2).
7. Kutipan yang melebihi empat baris tidak menggunakan tanda kutip, tetapi harus hanging (indent) 1 inch.
Contoh:
Dalam Menjelajahi Eksistensi Tasawuf, Tohir mendifinisikan tasawuf adalah Kecenderungan mistisme universal yang ada sejak dulu kala, berazaskan sikap zuhud tergadap dunia (asketisme), dan bertujuan membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala' al-a'la yang merupakan sumber kebaikan dan ilumunasi (2).
8. Sumber online atau web
 judul dikutip dengan tanda "......" atau singkatan dalam tanda kurung ("....... " ) jika tidak disebutkan dalam kalimat kutipan.
Contohnya seperti pada huruf f.
9. Mengutip sumber tidak langsung, tambahkan qtd in (quated in), dalam bahasa Indonesia berarti dikutip dalam.
Contoh:
................................. (dikutip dalam Tohir 2)
a. Karya Antologi. Cantumkan nama pengarang karya yang dikutip bukan editor dari kumpulan karya keseluruhan, dan harus didaftar dalam daftar pustaka.
Contoh:
Gambaran seseorang dapat diketahui melalui fisik dan karakter berupa tindakan atau interaksi yang dilakukan (Pendit dan Laksmi 194)
        Kedua yaitu Daftar pustaka / bibliografi (List of works cited), yang terbagi menjadi 2, yaitu sumber tercetak dan sumber sumber berkala terbitan bercetak.
A. Sumber Tercetak
1. Buku dengan Satu Pengarang
Format:
Nama akhir, nama awal pengarang. Judul buku. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Medium penerbitan.
Contoh:
Franke, Damon. Modernist Heresies: British Literary History, 1883-1924. Columbus:Ohio State UP, 2008. Print.
2. Buku lebih dari Satu Pengarang
Format:
Nama akhir, nama awal pengarang, dan nama pengarang selanjutnya. Judul buku. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Medium penerbitan.
Catatan:
- nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik.
- Nama pengarang lebih dari tiga, nama pertama yang ditulis dan diikuti dengan et al.
Contoh:
Booth, Wayne C., Gregory G. Colomb, and Joseph M. Williams. The Craft of Research.2nd ed. Chicago: U of Chicago P, 2003. Print.
3. Dua atau Lebih Buku dengan Pengarang yang sama
Nama pengarang ditulis pada entri pertama saja, entri selanjutnya untuk tempat nama pengarang diberi tanda (---) tiga kali diikuti tahun.
Format:
 ---. Judul buku. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Medium penerbitan Nama pengarang ditulis pada entri pertama saja, entri selanjutnya untuk tempat nama pengarang diberi tanda (---) tiga kali diikuti tahun.
Contoh:
Borroff, Marie. Language and the Poet: Verbal Artistry in Frost, Stevens, and Moore.Chicago: U of Chicago P, 1979. Print.
---, trans. Pearl. New York: Norton, 1977. Print.
---. "Sound Symbolism as Drama in the Poetry of Robert Frost." PMLA 107.1 (1992):131-44. JSTOR. Web. 13 May 2008.
4. buku dengan tanpa pengarang
Format:
Judul buku. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Medium penerbitan.
Contoh:
American Heritage Guide to Contemporary Usage and Style. Boston: Houghton, 2005. Print.
5. Anthologi
Format:
Author's last name, First name. "Judul yang dipilih." Judul Antologi. Ed. Nama editor. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Nomor halaman. Medium penerbitan.
Contoh:
More, Hannah. "The Black Slave Trade: A Poem." British Women Poets of the Romantic Era. Ed. Paula R. Feldman. Baltimore: Johns Hopkins UP, 1997.
         472-82. Print.
6. Artikel dalam Buku Referensi
Format:
"Judul Artikel atau Entri." Nama Buku Referensi. Edisi. Tahun Terbit. Medium penerbitan.
Contoh:
"Ginsburg, Ruth Bader." Who's Who in America. 62nd ed. 2008. Print.
7. Kitab Suci
Format:
Nama Edisi Khusus. Ed. Nama Editor. Tempat terbit: Penerbit, Tahun Terbit. Medium penerbitan.
Contoh:
Alquran dan Terjemahannya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alquran, 1971. Print.
8. Definisi Kamus
Format:
"Kata yang dikutip." Nomor definisi. Nama Kamus. Edisi. Tahun. Medium Penerbitan.
Contoh:
"Noon." Def. 4b. The Oxford English Dictionary. 2nd ed. 1989. Print.
B. Sumber Berkala Terbitan Bercetak
1. Majalah
Format:
Pengarang. "Judul Artikel." Judul Terbitan Berkala Hari Bulan Tahun: Halaman. Medium Penerbitan.
Contoh:
Weintraub, Arlene, and Laura Cohen. "A Thousand-Year Plan for Nuclear Waste."Business Week 6 May 2002: 94-96. Print.
2. Koran
Format:
Pengarang. "Judul Artikel." Judul Koran Hari Bulan Tahun, Edisi (jika ada): Halaman. Medium Penerbitan.
Contoh:
Jeromack, Paul. "This Once, a David of the Art World Does Goliath a Favor." New York Times 13 July 2002, late ed.: B7+. Print.
 Format:
 Pengarang. "Judul Artikel." Judul Jurnal Volume. Nomor (Tahun): Halaman. Medium Penerbitan.
Contoh:
Piper, Andrew. "Rethinking the Print Object: Goethe and the Book of Everything."Â PMLA 121.1 (2006): 124-38. Print.Â
C. Sumber Elektronik (penerbitan web)
1. Artikel dalam Majalah Web
Format:
Nama Pengarang. "Nama Artikel." Judul Majalah Web. Nama Penerbit, Hari Bulan Tahun. Medium Penerbitan. Tanggal diakses.
Contoh:
Bernstein, Mark. "10 Tips on Writing the Living Web." A List Apart Magazine. 16 Aug. 2002. Web. 4 May 2009.
2. Artikel dari Database online (atau Electronic Subscription Service)
Contoh:
Junge, Wolfgang, and Nathan Nelson. "Nature's Rotary Electromotors." Science
29 Apr. 2005: 642-44. Science Online. Web. 5 Mar. 2009.
Langhamer, Claire. "Love and Courtship in Mid-Twentieth-Century England."
Historical Journal 50.1 (2007): 173-96. ProQuest. Web. 27 May 2009.
3. eBook
Format:
Nama Pengarang. Judul Buku. Edisi. Tempat Terbit: Penerbit, Tahun, Terbit. Nama Database. Medium penerbitan. Tanggal diakses.
Contoh:
Stevenson, Robert Louis. Treasure Island. McHenry, Ill: Follett Digital Press, 2005.
Follett Digital Reader. Web. 1 Feb. 2010.
        Nah, dari pejabaran diatas telah menambah wawasan kita tentang style penulisan dalam sitasi yaitu MLA. Semoga apa yang ada dalam tulisan ini bermanfaat untuk pembaca.
Sumber:
Mufid. 2015. Pedoman Sitasi dalam Penulisan Karya Tulis. Malang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H