Mohon tunggu...
Madanisme 158
Madanisme 158 Mohon Tunggu... -

begitu indah jika di imajinasikan tetapi belum tentu indah jika di dunia nyata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Hilang di Jalan Menuju Pesta Demokrasi

10 Juli 2014   21:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:44 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penulis : Ikhwan Ramadan siregar (Kabid PTKP HmI cabang Padang)

Pancasila siapa yang tahu pancasila dan tidak tahu dengan pancasila. Pancasila adalah sendi,asas dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik, pancasila sebagai dasar negara, pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara diharapkan mampu memfilter dan menyerap pengaruh perbedaan zaman di era globalisasi. Pancasila bukan milik seseorang atau kelompok maupun suatu golongan tetapi pancasila adalah milik negara indonesia baik itu pemerintahnya maupun rakyatnya.Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara, seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
1. Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sila II : Kemanusian yang adil dan beradab
3. Sila III : Persatuan Indonesia
4. Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan perwakilan
5. Sila V : Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Lima dasar yang terkandung pada pancasila tersebut adalah sebagai tolak ukur,acuan dan kacamata kita sebagai rakyat indonesia maupun pemerintah untuk melihat sudahkahterwujud masyarakat yang adil dan makmur di negara indonesia yang harus kita jaga kedaulatanya dan mempertinggi derajad rakyatnya.
Hilangnya pancasila dijalan pesta demokrasi, dimana pancasila sebagai ideologi negara yang tertulis didalam buku pendidikan kewarga negaraan karangan sumarsonotahun 2006, pesta demokrasi di tahun 2014telah membuat pergeseran nilai-nilai pancasila sehingga tidak terlihat dan tidak terwujudkan.
Pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia terlihat buram dan hampir tidak terlihat, yang terlihat malah pergeseran nilai-nilai pancasila dari isu-isu dan berita-berita yang beredar sepanjang perjalanan pesta demokrasi tahun 2014, beberapa isu-isu yang beredar adalah:

·Adanya tuduhan komunis kepada salah satu capres dan cawapres (stop politisasi Tap MPRS XXV/MPRS/1966, 26-06-2014, Tempo kini.com)

·Adanya Tuduhan pengikut paham fasisme kepada simpatisan salah satu capres dan cawapres (kemrahan ahmad dhani dituduh fasis pakai kostum nazi, 25-06-2014, Merdeka.com)

·Mempertanyakan agama salah satu capres (islamnya prabowo patut dipertanyakan, 26 mei 2014, Bara news.co)

·Capres dituduh anti salah satu agama yang diakui di negara indonesia (prabowo disebutanti kristen, 11 mei 2014, Sergap NTT)

·Salah satu tim sukses capres anti islam ( Timses jokowi ini seorang pastor katholik dan anti islam, 12 mei 2014, Underground Tauhid)

·Salah satu capres dikatakan Kafir

·Pertikaian antara simpatisan capres di yogya ( daftar kerusakan dan korban akibat bentrok simpatisan capres di yogya, 26-06-2014, detik news)

·Pertikaian antara simpatisan capres yang beridentitas purnawirawan TNI , 25-06-2014, Aktual.co)

Banyak lagi isu-isu maupun berita-berita yang beredar saat menuju pesta demokrasi 2014, isu-isu atau berita-berita tersebut sangat-sangat tidak patut di terjadi di negara kedaulatan negara indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan antar suku dan umat ber Agama, belum lagi cerocos simpatisan-simpatisan yang dapat kita lihat di akun-akun jejaring sosial atau media sosial yang konsumenya dari anak dibawah umur hingga yang sudah uzur, begitu juga dengan media cetak oplosan tiba-tiba muncul saat menjelang pesta demokrasi tahun 2014 membuat fitnah di penjuruwilayah kedaulatan negara kesatuan republik indonesia.

Beberapa nilai-nilai pancasila yang tercoreng saat menuju pesta demokrasi 2014 adalah:

·Sila I yang berbunyi ketuhanan yang maha esa.
menurut analisa saya dari kandungan sila tersebut apapun agama yang ada di indonesia ini memiliki tujuan yang sama untuk kebaikan rakyat dan kedaulatan rakyat indonesia, tidak ada agama yang diakui di negara indonesia yang bertujuan merusak kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. Hingga pada intinya agama bukan untuk diperjual belikan seperti dagangan untuk merusak dan membuat pencitraan pada pesta demokrasi tahun 2014.

·Sila II yang memiliki nilai: perlakuan yang adil terhadap sesama manusia sudah tidak dipandang lagi, dikarenakan isu-su yang beredar telah mendzalimi beberapa rakyat indonesia yang memeluk agama yang dianutnya dengan menjadikan agama tersebut isu sara untuk merusak citra capres maupun cawapres yang naik dipesta demokrasi tahun 2014.

·Sila III yang memiliki nilai: Persatuan indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah negara indonesia, tetapi yang terjadi pertikaian antar simpatisan sehingga membuat kerusakan dan jatuhnya korban diantara kedua simpatisan capres.

·Pada sila ke IVyang memiliki nilai: Manusia indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat indonesia mempunyai kedudukan , Hak dan kewajiban yang sama. Jika rakyat indonesia memiliki hak kedudukan dan kewajiban yang sama tetapi realitanya Isu Sara yang memvonis suku atau agama tertentu untuk menusuk citra diantara kedua kubu capres.

Pergeseran nilai-nilai pancasila diatas menunjukkan tidak berjalannya ideologi pancasila di negara ini, jika ini terus menerus terjadi akan terjadinya pergeseran pola pikir rakyat indonesia mengenai pancasila bahkan akan hilang dari kehidupan bangsa indonesia. Pesta demokrasi yang terlaksana setiap 4 tahun sekali yang harapannya JURDIL dan LUBER ternyata jauh dari perkiraan menurut pandangan saya dikarenakan isu-isu dan berita-berita yang telah beredar sebelum pesta demokrasi tahun 2014 terlaksana, kecurangan-kecuran melalui isu-su dan berita-berita yang beredar telah memecah persatuan rakyat Indonesia sehingga merusak nilai-nilai Pancasila.
`Menurut Linconln : Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi yang telah dipaparkan lincoln itu tidak akan berjalan dengan semestinya karena rakyat indonesia yang memiliki peran besar dalam tatanan demokrasi sudah teracuni oleh isu-su dan berita-berita yang beredar sebelum hari H pesta demokrasi dilaksanakan. Pesta demokrasi tahun 2014 menurut pandangan saya akan mengalami penurunan pemilih, karena isu-isu dan berita-berita yang beredar akan mendorong sipat apatis rakyat indonesia. Sifat manusia yang cenderung pada kebenaran (menurut hasi-hasil kongres HmI XXVII) akan membuat rakyat indonesia jenuh dan tidak memilih dikarenakan kedua kubu hanya saling menebar fitnah, dalam islam fitnah lebih kejam dari pembunuhan, isu-isu tersebut akan membuat permasalahan besar di negara indonesia dan akan berkelanjutan.

Dengan kejadian-kejadian yang terjadi saat menjelang pesta demokrasi tahun 2014 bagi kita yang cerdas melihatnya harus kembali memhami nilai-nilai Pancasila, tidak untuk pesta demokrasi ini terrealisasikan, untuk kehidupan dan pesta demokrasi kedepannya dapat dijalankan karena dengan memahami nilai-nilai Pancasila kita dapat memfilter isu-isu atau berita berita seperti diatas untuk pesta demokrasi saat ini atau kedepanya maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negara indonesia. “Gunakanlah hak pilih pada pesta demokrasi tahun 2014 ini dengan mengacu padanilai-nilai pancasila sebagai landasan kita berpikir untuk mencoblos salah satu capres yang akan menjadi pemimpin/khalifah negara kita kedepanya.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun