Muslim di seluruh dunia terhentak ketika mengetahui hasil pemilihan umum di Amerika Serikat pada Selasa, 8 November 2016. Dalam hasil hitung cepat, kandidat dari Partai Republik, Donald Trump dinyatakan sebagai pemenang dan berhasil meraih 276 electoral vote. Sementara untuk memenangkan pemilu AS, dibutuhkan 270 electoral vote.
Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS yang menggantikan Barack Obama membuat umat Muslim di seluruh dunia menjadi geram. Bagaimana tidak, pernyataan Trump yang sangat fenomenal pada Desember tahun 2015 dengan terang-terangan mendeklarasikan ‘anti-islam’ nya pada dunia setelah menyerukan sebuah larangan kepada umat Islam untuk masuk ke Negeri Paman Sam usai terjadi peristiwa penembakan massal di California.
Dari semua hal ini, terbesit pertanyaan dalam benak kita “mengapa Donald Trump bisa dipilih oleh rakyat Amerika Serikat?”. Tentunya ini menjadi pertanyaan yang sangat umum dipertanyakan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Isu terorisme menjadi salah satu faktor yang melarbelakangi terpilihnya Trump. Menurut Gallup seorang politisi di Amerika Serikat, isu terorisme adalah alasan utama di balik kemenangan Trump.
Ini bukan soal ekonomi dan imigrasi, dan terorisme di sini diartikan sebagai terorisme terkait Islam. Dan ketika Trump melemparkan wacana larangan masuk bagi warga muslim, itu seolah menjadi solusi bagi rakyat AS, sama halnya ketika ia bicara soal ISIS, China, kejahatan dan imigrasi. Dalam setiap kasus, Trump menawarkan kebijakan sederhana, namun 'merespon' secara nyata kekhawatiran masyarakat.
Lalu dengan dukungan dari mayoritas masyarakat Amerika Serikat yang tengah mengalami ‘islamphobia’ tersebut, bagaimana tanggapan dari umat Muslim di Amerika Serikat sendiri setelah terpilihnya Trump? Menurut Musid, seorang wanita berusia 25 tahun yang tinggal di pemukiman Muslim di Dearborn, pinggiran Detroit, Michigan, mengatakan “Saya hanya tertarik pada hal-hal yang dikatakannya dan ke mana arahnya.”. Musid menyebut, keluarga besarnya yang keturunan Yaman terkejut dan khawatir atas kemenangan Trump. “Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka datang ke sini untuk mendapat kesempatan. Mereka khawatir jika dia (Trump) mengambil semuanya dari kami,” ujarnya.
Kekhawatiran yang terjadi pada umat Muslim yang menetap di Amerika Serikat juga dirasakan oleh umat Muslim di seluruh dunia bahkan seluruh manusia yang ada di bumi ini. Dengan status negara AS yang notabene merupakan negara ‘adidaya’, kebijakan yang dikeluarkan Trump terkait anti Muslimnya tersebut dapat memicu meningkatnya jumlah ekstrimis Muslim secara global.
Padahal, dunia justru tengah memerangi ancaman kelompok ekstrimis. Kelompok ekstrimis paling diperangi oleh Amerika Serikat untuk saat ini yaitu kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) jadi memiliki alasan lebih untuk gencar memberikan teror pada negara dengan julukan ‘Negeri Paman Sam’ tersebut. Dengan alasan keamanan, dikhawatirkan Trump dapat memicu peperangan akibat kebijakannya yang diskriminatif terhadap umat Muslim tersebut. Ini juga beresiko menjadikan hubungan antara AS dengan negara-negara Muslim akan kembali tegang.
Dengan kebijakan Trump yang sepihak tersebut, akankah dengan naiknya Trump sebagai presiden baru untuk AS merupakan awal mula dikibarkannya perang dunia ke-3? Tidak ada yang tau akan hal itu.
Terlepas dari sikap Trump terhadap Muslim yang begitu fenomenal, tidak dapat dipungkiri bahwa Beliau merupakan presiden baru Amerika Serikat. Beliau yang awalnya diragukan terpilih dalam pemilu dapat mengalahkan calon kuat Hillary Clinton dengan perolehan suara yang cukup telak. Kebijakan-kebijakan yang akan ia tetapkan nantinya akan mempengaruhi hubungan antar negara di dunia.
Perdamaian tentunya merupakan cita-cita terbesar bagi setiap negara, dengan naiknya Trump diharapkan tidak memicu pergerakan militer di berbagai negara. Kekhawatiran terbesar bagi masyarakat dunia tentunya tidak terjadi lagi kejahatan genosida serta kejahatan milter yang lainnya.
Semoga dengan naiknya Trump justru dapat meningkatkan perekonomian dunia serta dapat mempererat hubungan sosial politik antar negara. Sebagai warga negara Indonesia, yang dapat kita lakukan ialah berusaha memberikan yang terbaik untuk NKRI tercinta serta dapat membuat Indonesia ‘unjuk gigi’ di mata dunia.