Mohon tunggu...
mada kharisma
mada kharisma Mohon Tunggu... -

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota ITS

Selanjutnya

Tutup

Money

Realisasi Tol Laut, Indonesia Kolaborasi dengan Port Rotterdam Internasional

28 Desember 2015   09:20 Diperbarui: 28 Desember 2015   09:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Desain Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara (Sumber: kualatanjung.inaport1.co.id)."][/caption]

Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara oleh PT Pelindo l merupakan salah satu bentuk dukungan dari PT Pelindo l kepada pemerintah dalam realisasi program tol laut. Program yang diusung oleh pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kala di masa pemerintahannya yang bertujuan untuk meningkatkan sektor logistik di Indonesia. Mengapa dibangun pelabuhan di Kuala Tanjung? Ini kerena Pelabuhan Kuala Tanjung sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian di Sumatera Utara dan akan menjadi cikal bakal pelabuhan besar karena didukung oleh alamnya seperti kedalamannya yang mampu menampung kapal berukuran besar yang tidak dapat dilakukan Pelabuhan penting Belawan yang berada di Kota Medan,

Alasan lain dibangunnya pelabuhan ini di Kuala Tanjung adalah untuk mengakomodasi kelapa sawit. Banyaknya perkebunan kelapa sawit serta kurangnya industri pengolahannya di Sumatera Utara menjadi alasan PT Pelindo ingin mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung ini. Pengembangan tidak hanya dilakukan di Pelabuhan Kuala Tanjung, tetapi juga di kawasan industri di Sei Mangkei. Dimana kawasan indusri ini nantinya akan dikembangkan sebagai kawasan industri pengolahan untuk produk-produk kelapa sawit.

Untuk merealisasikan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ini, dilakukan kerjasama antara pemerintah dan swasta yakni PT Pelindo l yang bekerjasama dengan Port of Rotterdam Internasional dalam melakukan kerjasama kemitraan pembangunan Sektor Maritime di Indonesia. Port of Rotterdam Internasional akan membantu Indonesia, khususnya dalam analisis port model untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan yang akan dijadikan sebagai Hub Port Indonesia di bagian barat Indonesia. Port of Rotterdam merupakan badan pegelola pelabuhan laut terbesar di Eropa yang telah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengembangkan dan mengelola pelabuhan kelas dunia. Inilah alasan dari PT Pelindo l yang akhirnya memilih untuk bermitra dengan Port of Rotterdam dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ini.

Setidaknya ada empat tahapan dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ini. Untuk pengerjaan tahap awal pada 2015, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menjelaskan bahwa perseroan akan mengalokasikan dana sekitar Rp 4,9 triliun. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk fase pertama meliputi terminal pelabuhan multipurpose seperti terminal peti kemas dan teminal curah cair yang untuk melayani pengiriman hasil perkebunan berupa minyak sawit (CPO). Dalam pembiayaan pengembangan pelabuhan ini, PT. Pelindo I mendapatkan pinjaman sindikasi dari tiga Bank badan usaha milik negara (BUMN) senilai total Rp 3 triliun, dengan kucuran pinjaman dana masing-masing bank sebesar Rp 1 triliun. Ketiga bank BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, dan PT Bank Rakyat Indonesia.

Dalam pengembangan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, PT. Pelindo I memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Pelabuhan ini direncanakan untuk menjadi hub port atau pelabuhan penghubung internasional, oleh karenanya pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini haruslah terintegrasi dengan baik. Pemerintah Provinsi Sumutera Utara harus memberikan dukungan penuh dalam pembangunan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung ini. Dukungan yang dibutuhkan itu bisa dimulai dari kemudahan perizinan seperti untuk reklamasi lahan, pengerukan dan pembangunan infrastruktur, misalnya jalan di sekitar kawasan pembangunan tersebut untuk mempermudah mobilitas barang konstruksi.

Pelindo I telah serius dalam membangun dan mempercepat pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mendukung program tol laut yang menjadi fokus dari Pemerintahan Presiden Jokowi. Namun hingga dewasa ini, belum terlihat ada Peraturan Daerah (Perda) Sumatera Utara untuk kepentingan kawasan pelabuhan dan industri terpadu di Kuala Tanjung tersebut, ujar Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Nawawiy Lubis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun