Santai, jangan marah-marah dulu.
Halo semuanya. Hari ini saya akan mengulas tentang tagar #5kmAhok yang lagi ramai di media sosial, terutama Twitter. Sebenarnya apa sih #5kmAhok? Apakah ini semacam gerakan yang sesat dan menyesatkan lagi berbau SARA? Atau gerakan Ahok yang akan menjadi teroris dan meresahkan bagi warga Jakarta? Hmm…
Jika ditilik dari penggunaan singakatan “km” atau kilo meter dalam #5kmAhok ini seperti jarak yang sudah ditempuh Ahok ya, dalam berlari? Lari ke mana? Ini bukan gerakan 5km lari dari kenyataan seperti fenomena anak muda zaman sekarang atau para barisan politisi sakit hati itu ya.
Ini adalah sebuah gerakan media sosial yang coba meng-cover apa saja yang sudah dilewati Ahok selama memimpin Jakarta tercinta. Tentu, jarak menjadi pembuktian sejauh mana Ahok berhasil membenahi Jakarta. Memang, kinerjanya masih belum lama, tapi bukankah sebagai warga yang baik harus terus mengawal kinerja pemimpin? Dan mengapreasi dengan hati terbuka kalau perubahan yang coba dilakukan Ahok ini banyak manfaatnya.
Maka, seperti pelari tercepat dunia, Usain Bolt yang mampu lari sejauh 30 meter dalam wakktu finish 9,79 detik, Ahok pun sudah lari sejauh 5km ke berbagai sudut kota Jakarta; membangun dan membenahi berbagai fasilitas di DKI dalam dua tahun kepemimpinannya sebagai gubernur.
Lantas apa bukti kerja nyata Ahok? Jangan-jangan ini cuma pencitraan?
Bisa dibilang pembangunan dan perbaikan infrastruktur menjadi tolok ukur sebuah daerah itu maju atau tidak ya. Pun dengan Ahok yang gencar memperbaiki infrastrukur yang ada di Jakarta.
Kembali lagi ke tagar #5kmAhok. Beberapa cuitan yang menggunakan tagar #5kmAhok ini seperti menangkat beberapa kerja nyata secara fisik yang sudah dibangun Ahok bersama jajarannya ke bawah, di antaranya:
1. Perubahan terminal Rawamangun,
2. Sejumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang dibangun di 5 wilayah DKI,
3. Normalisasi sungai Ciliwung,