Mohon tunggu...
Imada Muhammad Hammada
Imada Muhammad Hammada Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngerinya Teknologi

12 September 2014   07:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat semua,malam ini nampak cerah dengan bulan yang begitu benderang kan,adakah yang mem post fotonya?mungkin dengan teknologi kamera DSLR hasilnya akan sangat bagus dan biasa menghiasi koleksi foto-foto kita.

Berbicara tentang teknologi,saya jadi teringat tentang sebuah video dokumenter yang saya tonton tadi siang dengan judul “suicide forest”,mungkin bisa diartikan sebagai “hutan kematian”.Nah,hutan tersebut berada di kaki gunung Fuji dan daerahnya bernama Aokigahara.Sebenarnya daerah itu adalah daerah yang ijo royo-royo penuh sesak dengan tumbuh-tumbuhan hijau,tapi entah kenapa daerah itu menjadi tempat favorit di jepang untuk melakukan bunuh diri,kenapa begitu?karena setiap tahun ditemukan 100 tubuh yang melakukan bunuh diri di Aokigahara.

Di video tersebut “pembawa acaran”nya adalah Azusa Hayano,seorang ahli geologi yang mencatat perkembangan dari aktifitas gunung Fuji,si Azusa dalam videonya mulai menjelajahi Aokigahara dimulai dari tempat parkir,di tempat parkir banyak mobil yang sebenarnya masih bagus tapi ditinggap para pemiliknya yang diperkirakan melakukan bunuh diri di dalam hutan.

Setelah mulai memasuki bagian awal dari hutan Aokigahara,sebenarnya kita sudah disambut oleh papan peringatan,di papan tersebut intinya berisi pesan agar orang-orang tidak bunuh diri karena kasihan istri dan anak-anak mereka.Peringatan itu sendiri dibuat oleh lembaga pencegah bunuh diri di jepang.

Ketika sudah mulai memasuki bagian dalam hutan,Azusa bukan melewati sebuah jalur pendakian,dia seperti melewati tali pembatas yang bukan merupakan jalur pendakian,ternyata kawasan yang bukan jalur pendakian tersbut, di bagian bawah pohon-pohonya  ditemukan banyak tenda yang sudah lama tak digunakan,ditemukan juga tali yang digunakan untuk gantung diri di ranting-ranting pohon,dan banyak tanda lagi bahwa beberapa orang pernah singgah disitu.

Kemudian dia kembali melanjutkan perjalananya menjelajahi hutan,sampai kemudian dia menemukan sebuah tenda kuning yang nampaknya masih ada orang didalamnya.Azusa mendekati tenda sendirian dan meminta agar kameramen agak menjauh dari tenda.

Azusa mulai menyakan kabar kepada orang didalam tenda,yang didalam hanya mengiyakan.kemudian Azusa menanyakan kembali apakah orang yang didalam masih punya bekal makanan,yang didalam hanya mengiyakan lagi.Setelah itu Azusa hanya memberi pesan kepada yang di dalam tenda  agar berpikir positif dan jangan pernah merasa sendirian.

Jeda beberapa waktu Azusa hanya diam dan kembali ke tempat kameran,dia mengatakan yang di dalam bukanlah seorang anak muda yang mempunyai semangat tinggi untuk mendaki dan semoga dia baik-baik saja.

Dalam perjalanan yang lebih jauh akhirnya ditemukan tengkorak manusia yang utuh,masih ada pakaian lengkap dari orang yang bunuh diri termasuk juga sepatunya.

Dari video tersebut dijelasakan bahwasanya orang-orang yang bunuh diri disebabkan kareana merasa terasing dari lingkungan dan tidak pernah merasa senang dalam hidupnya.

Kenapa begitu?kalau kita mau melihat dari sisi psikologi sosial, maka orang-orang yang bunuh diri adalah orang-orang yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi lingkunganya.Jepang sendiri adalah negara yang sangat maju dengan teknologi yang sangat membantu dalam segala hal,sehingga dalam menyelasaikan suatu masalah atau berhubungan dengan orang lain orang jepang lebih suka beronline ria daripada bertemu langsung ataupun bertatap muka.

Dari hal tersebut,jika ada seseorang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan dan tidak mampu sharing masalahnya dengan orang lain maka dia akan merasa terkucilkan,merasa terasing,kemudian munculah niat untuk bunuh diri.

Kemajuan teknologi juga harus diimbangi dengan sebuah etika kebudayaan,agar manusia tetap menjadi makhluk yang sosial,bukan makhluk media sosial.

Indonesia dimulai dari anak kecil sampai ke orang dewasa sekarang juga sudah menjalar teknologi canggih,mereka juga lebih suka curhat ke media sosial daripada kepada orang yang jelas-jelas ada disampingnya.

Berbagilah,berceritalah,berkeluh kesahlah pada orang-orang yang real di samping kita,mereka lebih mengerti dari media sosial kok.

Salam sejahtera untuk indonesia!!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun