Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Jalur Selatan Pulau Timor

6 Maret 2019   14:13 Diperbarui: 6 Maret 2019   14:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian warga di lokasi penemuan mayat. Dokpri.

Warga desa Bena dan Oebelo di Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan-NTT, dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat persis di perbatasan dua desa tersebut pada Rabu pagi, 6/3/2019. 

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan berusia 30an tahun. Warga desa Bena menemukan sosok pria  itu dalam posisi tengkurap di semak ilalang yang digenangi air, hanya sekitar 7 meter dari badan jalan lintas Selatan pulau Timor yang menghubungkan Kupang dengan Kabupaten Malaka. Tampak mayat pria itu mengenakan baju t-shirt hitam, celana jeans warna abu-abu dan topi kupluk.

Ketika melintas diwilayah itu sekira jam 13.30 WITA, tampak tim identifikasi dari Kepolisian Resort Timor Tengah Selatan sedang mengolah TKP. Banyak warga dan pelintas jalan ramai menyaksikan proses identifikasi itu.

Keramaian warga di lokasi penemuan mayat. Dokpri.
Keramaian warga di lokasi penemuan mayat. Dokpri.
Menurut informasi yang berkembang di lokasi penemuan, sosok mayat itu merupakan warga desa Kele di Kecamatan Kuanfatu. Pria itu sehari-hari berjualan ikan dengan sepeda motor dari Kupang ke beberapa tempat di Selatan TTS. Belum diketahui penyebab kematiannya. 

Pengalaman penulis, wilayah sekitar penemuan mayat ini yang tak jauh dari areal persawahan Bena merupakan jalur rawan kecelakaan. Umumnya kecelakaan disebabkan oleh tabrakan kendaraan dengan hewan ternak warga seperti kambing, sapi dan babi yang berkeliaran bebas. Oleh karena itu, para pengendara yang melintasi daerah itu harus ekstra hati-hati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun