Menulis bagi sebagian orang mungkin merupakan hal yang mudah, pun sebaliknya bagi sebagian yang lain mungkin terasa sulit. Menurut saya pribadi, menulis itu gabungan dari keduanya, mudah dan sulit.
Mudah jika kita menjadi diri sendiri dalam menulis. Artinya kita akan menulis dengan gaya kita sendiri dan hal yang kita kuasai. Menjadi sulit itu ketika imajinasi kita bagitu liar untuk mengikuti gaya orang lain dan menulis apa yang tidak kita kuasai.
Saya yang lebih suka dengan gaya bertutur harian misal, begitu sulit ketika mencoba untuk membuat esai ataupun cerpen. Kata seseorang teman, penyebabnya hanya dua; pertama karena kurang membaca, keduakarena tidak pernah praktek. Bukankah menulis itu laiknya berenang? Sepandai apapun kita mengusai teknik berenang, selama tak pernah menceburkan diri ke dalam air maka tidak akan pernah bisa berenang. Betul?
Maka mulailah praktek, ambil polpen dan kertas lalu tulis. Atau hidupkan laptop dan mulailah mengetik, apapun. Tulis saja.
Dalam sebuah seminar yang saya tonton lewat youtobe, Ahmad Fuadi penulis novel best seller 5 Negeri Menara menjelaskan 4 kunci seseorang jika ingin menjadi penulis.
Pertama, Why? Apa alasan kita menulis? Menulis buat apa?
Menurutnya ketika seseorang telah menemukan alasannya kenapa harus menulis maka akan mudah seseorang menekuni bidang kepenulisan.
Kedua,What? Apa yang kita tulis?
Jika sudah ketemu alasan kenapa kita menulis, maka apa yang kita tulis? Mulailah dengan hal sederhana, bisa keadaan sekitar baik itu hal yang kita suka ataupun kepedulian kita terhadap sesuatu. Sederhananya, tulis saja apa yang ingin kamu tulis.
Ketiga,How? Bagaimana cara menulisnya?
Perihal cara, Ahmad Fuadi menekankan pada riset atau meneliti sesuatu, wawancara, ngobrol dengan seseorang ataupun membaca buku. Hal ini untuk menambah nilai dalam tulisan yang berbasis pada data.