Sekuntum Senyum mengembang di bibir Dony Prasetyo Mukti, putra Boyolali. Pemuda tampan ini baru keluar dari ruang ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Bangka. Bersama para peserta tes lainnya dia memperhatikan hasil tes di layar monitor yang disediakan penyelenggara di Aula SMK Negeri 1 Sungailiat. Tak puas-puasnya dia memandang hasil tes yang langka ini.
Dony adalah salah satu dari 59 peserta yang berhasil melampaui nilai passing grade Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 di Kabupaten Bangka. Sampai dengan hari keempat (8 November 2018) sudah 1.575 peserta yang selesai melaksanakan SKD.Â
Hasilnya masih sangat menyedihkan, hanya 3,7% peserta yang berhasil mencapai nilai passing grade. Dony berhasil meraih nilai TWK 95, TIU 90, dan TKP 148. Nilai passing grade-nya 75 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK); 80 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU); dan 143 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, peserta banyak gagal mencapai passing grade TWK, tahun ini sebagian besar peserta TerKaPar di TKP dengan nilai passing grade paling tinggi. Tetapi bukan masalah bagi Dony. Sistem penilaian dengan bobot 25% TWK, 27% TIU, dan 48% TKP telah sukses dijalaninya. Ketimpangan bobot penilaian yang lebih mengunggulkan TKP dilewati Dony dengan strategi jitu.
Sebelum terjun ke medan juang SKD, Dony mempelajari soal-soal tes CPNS tahun lalu. Dia sudah memprediksi, bahwa soal paling sulit adalah TKP. Peserta harus menjawab benar 82% supaya lulus TKP. Sedangkan TWK cukup dengan menjawab benar 43% saja sudah lulus. Untuk TIU harus benar 53%. Kalau disetarakan dengan nilai ujian di sekolah, peserta tes CPNS sudah lulus passing grade jika mendapat nilai TWK 43; TIU 53; dan TKP 82.
Oleh karena itu dalam menjawab soal tes hari ini dia mendahulukan soal TKP, dengan pertimbangan masih seger dan fokus sebelum terganggu oleh soal-soal lain yang juga membingungkan. Dia harus mengatur waktu secermat mungkin. Jangan sampai keasyikan dengan soal TKP, soal TWK dan TIU terlantar.
Setelah itu dia mengerjakan soal-soal TWK. Terakhir baru soal-soal TIU. Dengan basis pendidikan SMA IPA, soal-soal sulit TIU berhasil juga dijawabnya meskipun hasilnya tidak begitu memuaskan.
Putra Boyolali lulusan UIN Surakarta dengan IPK 3,1 ini melamar formasi Guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 5 Belinyu. Dia belum banyak mengetahui letak sekolah itu sebenarnya. Namun semangat pengabdiannya pada ibu pertiwi tampak menyala-nyala. Sepertinya dia sudah menyadari bahwa salah satu fungsi PNS itu adalah sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu dia begitu yakin dapat mengemban tugas di daerah yang ramah, aman, dan toleran ini. Bumi Sepintu Sedulang dengan panorama pantai yang eksotis!
(Surtam A Amin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H