[caption id="" align="aligncenter" width="608" caption="oliviabeaumont.blogspot.com"][/caption]
Konspirasi, sebuah kata yang belakangan jadi trending topik di Kompasiana, terutama setelah terungkapnya kasus impor sapi yang ditengarai dilakukan oleh pemimpin suatu partai, banyak orang membahasnya antara yang pro konspirasi dan kontra konspirasi, berbagai tulisan di-publish, kelompok yang pro berusaha mengetengahkan berbagai teori lengkap dengan argument-argumennya, tapi yang kontra juga tak kalah sengit segera menyangkal dengan tulisan-tulisan pula. Kompasiana jadi kebanjiran artikel, dan perdebatan di bagian komentar jadi ramai layaknya pasar di pagi hari (soalnya kalau siang pasar udah sepi kali, hehehe), semua orang percaya tulisannya yang paling benar, dan yang lain tidak ada benarnya. Layaknya penjual kecap hanya kecapnya yang nomor 1, yang lain terserah minta nomor berapa.
Zionis, Yahudi, Mossad, CIA, FBI, KPK tanpa sungkan-sungkan dijadikan sederet nama tertuduh sebagai dalang di belakang layar, bahkan sebelum pengadilan menyiapkan bangku-bangku sidang di ruang pengadilan. Hemmm
Untuk ikut meramaikan suasana, tak ada salahnya artikel ini layak untuk dipertimbangkan dengan sangat, karena hanya artikel ini yang dengan jelas menyertakan nama-nama pelaku berikut pembagian tugas-tugasnya. Sudah siap?, jangan kaget ya, mungkin anda beruntung karena menjadi orang pertama yang tahu.
Berikut nama-nama dan tugas-tugas mereka:
A’wan nama yang pertama ini tidak diketahui status kebangsaannya, dia merupakan agen yang sangat profesional dan terlatih, secara khusus job desk-nya adalah menginfiltrasi para elite pemerintahan, para pemegang kekuasaan di semua sektor eksekutif, legislatif dan yudikatif, menjebak mereka agar melupakan tugas, mengabaikan rakyat dan keadilan. Sehingga terlena dengan jabatan, menggunakan kedudukannya untuk mengeruk dan mengorek-ngorek keuntungan segunung untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, tidak peduli bagaimana keadaan rakyat yang tercekik, sengsara memenuhi kebutuhan hidup. Pejabat maupun penyelenggara negara yang berlaku demikian dapat dipastikan telah masuk perangkap konspirasi agen A’wan.
Murrah, nama agen kedua ini tak kalah terlatihnya dari A’wan, dia sangat professional dan banyak sukses dalam mengajak targetnya agar lalai, tenggelam dalam kemewahan-kemewahan dan kenikmatan-kenikmatan hidup, membangun rumah-rumah mewah berharga milyaran, mengoleksi mobil-mobil mewah, dan menumpuk-numpuk uang dalam berbagai rekening bank dan dia akan menyarankan target agar hidup glamour, menyimpan wanita-wanita cantik dan seksi, Orang yang demikian tak dapat dipungkiri lagi telah terkena konspirasi agen Murrah.
Agen yang ketiga bernama A’war, mengajak dan menggiring target agar selingkuh, dan jajan “ayam” adalah domainnya, dia akan menyuruh target untuk bersenang-senang, berzina dengan selingkuhannya dan sering-sering bermain ayam dan piaraan-piaraan lainnya, A’war ini mampu membuat juling mata target, sehingga istri atau suami sahnya kelihatan tua dan tampak tidak menarik, selanjutnya dia akan menyarankan untuk berselingkuh dengan ”istri-istri atau suami-suami”nya yang lain, dia akan membuat perbuatan selingkuhnya itu tampak jantan, bagus dan membanggakan.. A’war benar-benar berhasil ketika target terjebak konspirasinya.
Bagaimana?. Seru juga bukan mengetahui nama-nama para konspirator di atas, lengkap dengan tugas-tugasnya, Merekalah 3 besar yang seharusnya kita jadikan tertuduh, sebenar-benarnya tertuduh atas semua kegaduhan di Kompasiana ini, karena nama-nama di atas adalah 3 nama setan dari 13 nama-nama setan yang tugasnya memang untuk melakukan konspirasi menjerumuskan manusia.
Bahkan dedengkot konspiratornya yang bernama Iblis telah bersumpah dengan amat jelas:
“Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, Aku benar-benar akan menghalangi mereka (manusia) dari jalan Engkau yang lurus” (Al-A’raf : 16)
O ya, sebagai penutup, penulis ingin mengungkap nama agen terakhir, yang tampaknya sering kali menyusup di Kompasiana ini.
Namanya Masuth alias Miswath, dia sering nongkrong di mulut-mulut manusia (kalau lagi ngetik di komputer mungkin bergelantungan di jari-jari ya?, hehehe), dia akan membantu imajinasi kita untuk melahirkan fitnah-fitnah terhadap institusi maupun orang lain, menghina, mengumpat dan mengutuk dalam ucapan, tulisan maupun komentar. Mereka semua dapat meng-konspirasi siapa saja, jadi berhati-hatilah kita terhadap konspirasinya.
Salam damai Indonesiaku
Sumber : Perangkap Setan, Ibnul Jauzi, Pustaka Al Kautsar dan Kitab Nasha’ihul ‘Ibad, Ibnu Hajar Al-Asqolani, Penerbit : Pustaka Amani Jakarta.
