Mohon tunggu...
Machmud Yunus
Machmud Yunus Mohon Tunggu... lainnya -

Suka menulis fiksi (novel dan cerpen), dan non fiksi. Sarjana Biologi lulusan FMIPA Universitas Brawijaya ini memiliki ketertarikan lebih pada bidang kesehatan, flora-fauna, iptek, wirausaha dan keuangan. Mudah dihubungi di www.facebook.com/yunusmachmud

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Palestina Ditolak

29 September 2012   22:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Israel mengklaim diri mereka sebagai yang paling berhak atas Yerusalem. Menentang keras pembentukan negara Palestina; menghalangi bantuan kemanusiaan, dan melawan segala bentuk dukungan internasional.

Bukit Moria

Di puncak Bukit Moria, Yerusalem. Dulu. Dulu sekali. Pernah berdiri Solomon temple (kuil Nabi Sulaiman putra Nabi Dawud). Media ‘barat’ menyebutnya, Temple Mount (Bukit Kuil). Penamaan yang tak lazim itu merupakan bentuk pengingkaran hak Islam atas tanah suci itu. Israel dan sekutunya beranggapan; dahulu, kaum Muslim telah merampas tanah itu dari kaum Yahudi. Penamaan Temple Mount mengisyaratkan: tanah suci itu harus dikembalikan kepada yang berhak (bangsa Israel).

Eskatologi Yahudi menyatakan; sebelum kiamat datang, Solomon Temple harus didirikan kembali. Semegah kuil Nabi Sulaiman berabad-abad silam. Jauh sebelum kelahiran Isa al-Masih.

Kota suci tiga agama

Dengan mempergunakan dalil teologis, Kristen dan Islam pun memiliki hak yang sama atas tanah suci Yerusalem. Di kota itulah, Isa al-Masih atau Yesus Kristus dilahirkan. Di sisi selatan Bukit Moria, ada sebuah tempat yang disebut dengan Baitul Maqdis (sekarang Masjid al-Aqsha). Dari tempat itu, Nabi Muhammad SAW pernah diperjalankan Allah dalam peristiwa Mi’raj ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat.

Sejarah pengembaraan kaum Yahudi

Solomon Temple dihancurkan oleh Nebukadnezer dari Babilonia, dua abad setelah berdiri. Dan orang Yahudi dibawa ke Babilonia untuk diperdagangkan sebagai budak. Bertahun-tahun mereka hidup mengembara. Hingga akhirnya berhasil kembali ke Yerusalem atas bantuan Persia setelah berhasil mengalahkan Babilonia.

Di atas reruntuhan Solomon Temple, Herod, raja kaum Yahudi, membangun The Second Temple (kuil kedua). Namun, pada tahun 70 M, Kaisar Titus dari Roma menghancurkan kuil itu hingga rata dengan tanah. Hanya menyisakan sebuah tembok, yang hingga kini masih ada. Tembok itu merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi. Mereka beribadah dengan meratap. Tempat itu dinamai wailing wall (tembok ratapan). Tidak hanya itu, Kaisar Titus juga membunuh kaum Yahudi, dan mengusir mereka dari Yerusalem.

Pada abad ke-4 M, Yerusalem dikuasai Raja Konstantin. Kristen dipilih jadi agama kekaisaran Romawi. Romawi Kristen mengusir dan membunuh kaum Yahudi. Berbagai tempat yang berhubungan dengan Yesus Kristus diagungkan. Mereka juga mendirikan bangunan megah, Gereja The Holy Sepulcher.

Kembali ke Yerusalem

Akhirnya, kaum Yahudidapat kembali lagi ke Yerusalem ― justru setelah kota itu dikuasai oleh kaum Muslim (pemerintahan Khalifah Umar Ibn al-Khaththab). Melalui ‘Perjanjian Aelia’, kota Yerusalem dibagi menjadi tiga wilayah:Yahudi, Kristen dan Islam. Kebijakan Khalifah Umar Ibn al-Khaththab ketika itu, sesungguhnya cermin sikap Islam terhadap agama-agama lain, khususnya agama Ahl al-Kitab seperti Yahudi dan Kristen.

Seharusnya, mereka berterima kasih kepada kaum Muslim. Di bawah pemerintahan Islam; kaum Yahudi dapat bebas berdiam di Yerusalem. Beratus-ratus tahun mereka terusir dari tanah kelahirannya, dihalangi dan ditindas. Pertama oleh Babilonia, Romawi dan Romawi Kristen.

Mengapa Palestina terus dimusuhi?

Rencana mewujudkan the third Solomon temple bisa terhambat dengan berdirinya Negara Palestina. Dengan segala cara, Israel dan sekutunya mencegah PBB menerima keanggotaan Palestina. Untuk mewujudkan keinginan mereka,tak segan dan tak malu, bahkan secara terang-terangan melanggar prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.Dari sini, kita bisa melihat, betapa zalimnya kaum Yahudi dan kaum imperialis barat yang membantunya. Mereka ingin menguasai Masjid al-Aqsha untuk mereka hancurkan. Kemudian mereka dirikan the third temple (Kuil Sulaiman yang baru). Perjanjian damai Israel-Palestina hanyalah omong kosong. Sementara itu, kaum Yahudi akan terus mengingkari hak kaum Muslim dan kaum Kristen atas tanah suci Yerusalem.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun